Jakarta – PT PLN (Persero) berhasil meraih penghargaan kategori Inovasi Tata Kelola (Good Governance) pada ajang Detikcom Awards 2024 dengan predikat ‘Terdepan sebagai Penggerak Ekonomi Kerakyatan dalam Transisi Energi’. Penghargaan ini diberikan atas Program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan yang telah melibatkan 250 ribu petani dan memberikan nilai ekonomi lebih dari Rp 2 triliun.
Penghargaan tersebut diterima PLN atas kontribusinya dalam mendorong pemberdayaan masyarakat lokal melalui pemanfaatan lahan kritis untuk menanam tanaman energi multifungsi, yang tidak hanya menjadi bahan baku biomassa, tetapi juga menjadi sumber pakan ternak dan tambahan penghasilan bagi masyarakat.
Komitmen Transisi Energi Berbasis Ekonomi Kerakyatan
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN berkomitmen untuk terus berinovasi dalam transisi energi berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Kita melakukan transisi energi karena kita benar-benar peduli akan masa depan yang lebih baik untuk anak cucu kita,” ujarnya pada Rabu (17/10/2024).
Menurutnya, agenda besar transisi energi juga membuka peluang ekonomi baru, di antaranya melalui program co-firing biomassa. Program ini tidak hanya berfungsi sebagai penggerak transisi energi, tetapi juga sebagai roda penggerak ekonomi rakyat dengan memanfaatkan lahan kritis di berbagai wilayah.
Capaian PLN dalam Program Biomassa
Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia, Iwan Agung Firstantara, menambahkan bahwa PLN berhasil mengimplementasikan co-firing biomassa pada 46 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), memproduksi 3,1 terawatt hour (TWh) energi hijau, dan menurunkan emisi sebesar 3,2 juta ton CO2e.
“Penghargaan ini kami dedikasikan kepada 250 ribu petani yang telah memasok 3 juta ton biomassa,” kata Iwan.
Hingga saat ini, program biomassa berbasis pertanian terpadu telah diterapkan di daerah seperti Tasikmalaya, Cilacap, dan Gunungkidul dengan memanfaatkan lebih dari 200 hektare lahan kritis. Program ini tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Target 2025: Implementasi pada 52 PLTU
Untuk tahun 2025, PLN menargetkan penggunaan biomassa pada 52 PLTU dengan volume mencapai 10 juta ton, yang diharapkan dapat menurunkan emisi sebesar 11 juta ton CO2e per tahun.
Program ini juga diharapkan memanfaatkan 1,7 juta hektare lahan kritis dan melibatkan 1,25 juta masyarakat, dengan nilai ekonomi mencapai Rp 9,43 triliun per tahun.