Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menegaskan komitmennya dalam mendorong peningkatan mutu pendidikan menengah atas di Indonesia. Sebanyak 12 sekolah ditetapkan sebagai Sekolah Garuda Transformasi yang mulai tahun ajaran 2025/2026 akan diberikan pembinaan intensif agar siswa-siswinya siap menembus perguruan tinggi top dunia.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyampaikan bahwa program ini difokuskan pada peningkatan kapasitas sekolah-sekolah unggulan yang tersebar di berbagai daerah, terutama di bidang sains dan teknologi.
“Bagaimana kita bisa memberikan akses kepada mereka yang sebelumnya mungkin mengalami kesulitan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas di bidang sains dan teknologi, inilah dibangunnya Sekolah Garuda,” ujar Stella dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (17/5/2025).
Ke-12 sekolah tersebut di antaranya adalah SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh, SMA Unggul DEL Medan, MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, SMA Negeri Unggulan M.H. Thamrin Jakarta, hingga SMA Averos Papua Barat Daya. Sekolah-sekolah ini telah memenuhi standar tinggi dari sisi fasilitas, kurikulum, serta prestasi akademik.
Mulai Agustus 2025, siswa kelas 12 di sekolah-sekolah tersebut akan mengikuti program bimbingan secara intensif. Bimbingan ini tidak hanya ditujukan bagi para siswa, tetapi juga akan melibatkan guru dan manajemen sekolah. Tujuannya adalah menyiapkan seluruh ekosistem pendidikan agar mampu mendukung para siswa dalam proses seleksi ke universitas-universitas berkelas dunia.
Stella juga menambahkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan pembangunan empat Sekolah Garuda Baru yang akan mulai menerima siswa pada tahun ajaran 2026/2027. Sekolah-sekolah ini akan menerapkan sistem asrama dan memiliki kapasitas sekitar 150 siswa per angkatan.
“Anak dari Aceh bisa tinggal di Papua, anak dari Jawa bisa belajar di NTT. Mereka akan saling memahami dan menghargai perbedaan,” jelas Stella. Ia menekankan pentingnya mobilitas dan integrasi siswa dari berbagai wilayah untuk memperkuat semangat kebhinekaan.
Pemerintah telah menetapkan lokasi pendirian Sekolah Garuda Baru di Soe (NTT), Bangka Belitung, dan Nabire (Papua Tengah). Saat ini, proses pemilihan lahan, perencanaan pembangunan fisik, dan pembinaan sumber daya manusia sedang berlangsung.
Program Sekolah Garuda menjadi bagian dari visi besar pemerintahan dalam menciptakan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing global. Skema ini juga mencerminkan strategi jangka panjang dalam pemerataan akses pendidikan berkualitas hingga ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Langkah pemerintah ini diharapkan mampu memfasilitasi lebih banyak anak Indonesia untuk mengakses pendidikan tinggi internasional serta memperkuat posisi Indonesia dalam sektor pendidikan global.
