“Saya sangat bersyukur bisa berangkat bersama istri untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini ke Tanah Suci,” ucap Ramlidi Asrama Haji Medan, Jumat (26/5/2023).
Kewajiban Umat Islam
Ramli menyebutkan melaksanakan ibadah haji merupakan kewajiban umat Islam saat masih dalam keadaan hidup di dunia.
Sebab ibadah haji tersebut, kata dia, merupakan salah satu rukun Islam yang wajib menunaikannya dengan catatan bagi yang mampu baik secara finansial dan juga fisik.
“Saya juga sangat bersyukur sekali, seorang yang tuna netra tidak menjadi kendala untuk menunaikan ibadah haji ke Makkah,” ucapnya.
Ramli mengatakan rasa syukur tersebut tersampaikan karena mendapat kesempatan untuk pergi haji ke Tanah Suci.
Pensiunan Guru PTPN 4
Ramli yang merupakan pensiunan guru di PTPN 4 menyisihkan gaji yang ia peroleh setiap bulan lalu ia tabungkan agar bisa menunaikan ibadah haji.
Meski tidak bisa melihat, Ramli bertekad niatnya pergi haji harus dapat terkabul. Ia terus terus berikhtiar dan tetap berdoa kepada Allah SubhanahuWa Ta’ala saat melaksanakan shalat, hingga ia berkesempatan berangkat haji tahun ini.
“Saya menunaikan haji ke Makkah bersama istri yang bertugas menjadi pemandu, saat saya menjalankan ibadah haji,” katanya.
Ramli Mendapat Kesempatan Berangkat Haji
Ramli menjelaskan ia telah mendaftar bersama istri untuk berangkat haji sejak tahun 2012. Seharusnya ia berangkat ke Makkah pada tahun 2020, namun terjadi wabah COVID-19, akhirnya keberangkatan tertunda.
Kemudian pada tahun 2022 istrinya mendapat panggilan dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk berangkat melaksanakan ibadah haji.
“Saya tidak bisa ikut berangkat haji karena terkendala usia saat itu. Istri saya juga menunda keberangkatan naik haji, karena ingin bersama saya. Namun akhirnya saya mendapat panggilan lagi oleh Kemenag untuk pergi haji, maka kami suami istri dapat berangkat ke Makkah pada tahun 2023,” kata Ramli.
