Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) meluncurkan tiga program layanan publik terintegrasi di Kecamatan Tenggarong. Ketiga program tersebut meliputi Bimbingan Teknis (Bimtek) Juru Sembelih Halal, Pos Kesehatan Terpadu, dan Kios Pengendali Inflasi “IDAMAN”. Peresmian program dilakukan langsung oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, dalam kegiatan Safari Syawal di Masjid Agung Aji Muhammad Sulaiman (SAMS), Selasa (22/4/2025).
Dalam sambutannya, Edi menegaskan pentingnya penguatan peran masjid sebagai pusat pelayanan masyarakat. Ia menyampaikan bahwa masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai pusat edukasi, ekonomi, dan kesehatan yang berdaya guna bagi masyarakat di setiap kecamatan, termasuk Tenggarong.
“Masjid harus menjadi pusat pelayanan umat. Tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga sebagai tempat penguatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat,” ujar Edi Damansyah.
Program Bimtek Juru Sembelih Halal merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Kukar, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kukar, dan PT Multi Harapan Utama (MHU). Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi juru sembelih dalam menerapkan prinsip-prinsip kehalalan secara profesional dan sesuai standar sertifikasi.
“Ini sifatnya pelayanan jasa kepada umat. Saya sarankan kepada DMI Kukar, ke depan basisnya adalah masjid di masing-masing kelurahan maupun desa,” kata Edi.
Selain itu, Pemkab Kukar juga meresmikan Pos Kesehatan Terpadu di lingkungan Masjid Agung SAMS. Layanan ini menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis dua kali seminggu, setiap Jumat dan Minggu, bagi jamaah dan masyarakat di sekitar wilayah Tenggarong. Tujuannya adalah mendekatkan akses layanan kesehatan dasar kepada masyarakat.
“Silakan masyarakat manfaatkan layanan ini. Ini bagian dari upaya kita memakmurkan masjid dan mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat,” tambahnya.
Program ketiga yang diluncurkan yaitu Kios Pengendali Inflasi “IDAMAN”, yang merupakan bagian dari inisiatif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kukar. Kios ini menyediakan kebutuhan pokok dengan harga yang stabil, ditujukan khusus bagi warga prasejahtera di Tenggarong. Operasional awalnya dibuka dua kali dalam sepekan.
“Pelayanan operasionalnya diperuntukkan bagi warga prasejahtera. Insyaallah jika sudah berkembang, akan dibuka secara umum,” jelas Edi.
Dengan kehadiran tiga program ini di Tenggarong, Edi berharap masyarakat dapat mengakses layanan publik yang lebih dekat dan efektif dari masjid. Ia juga berharap program ini bisa direplikasi di kecamatan-kecamatan lain di Kukar sebagai bagian dari strategi penguatan sosial dan pemberdayaan masyarakat berbasis masjid.
“Saya ingin masjid tidak hanya menjadi tempat salat, tapi juga pusat transformasi sosial yang menyejahterakan,” pungkas Edi Damansyah.