Washington D.C. – Ancaman baru terlontar dari Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Ia menegaskan akan memberlakukan tarif 100 persen terhadap negara-negara BRICS jika mereka mengupayakan pengurangan dominasi dolar AS.
Pernyataan ini muncul di tengah diskusi global soal de-dollarization, yaitu pengurangan ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional. BRICS, aliansi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, bersama anggota baru seperti Mesir dan Uni Emirat Arab, telah menyuarakan keinginan untuk berdagang menggunakan mata uang alternatif.
“Kami memerlukan jaminan bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang baru atau mendukung alternatif dolar. Jika tidak, mereka akan menghadapi tarif besar dan dampak pada hubungan dagang dengan AS,” ujar Trump di platform Truth Social pada Sabtu (30/11/2024).
Ancaman Trump ini menyoroti kekhawatiran terhadap pengaruh ekonomi aliansi BRICS yang semakin kuat. BRICS kini mewakili sekitar 40 persen populasi dunia dan berkontribusi pada pangsa produk domestik bruto (PDB) global yang signifikan. Dalam pertemuan puncak Oktober lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengkritik AS karena “menggunakan dolar sebagai senjata,” memaksa negara lain mencari alternatif.
“Bukan kami yang menolak dolar, tetapi jika mereka mempersulit kami, apa yang bisa kami lakukan? Kami harus mencari cara lain,” ungkap Putin.
Trump menilai langkah BRICS sebagai ancaman langsung. Menurutnya, langkah ini akan melemahkan ekonomi global yang bergantung pada stabilitas dolar.
“Tidak mungkin BRICS menggantikan dolar. Negara yang mencoba sebaiknya bersiap menghadapi konsekuensi,” tegas Trump
Namun, studi dari Atlantic Council menyebut bahwa peran dolar sebagai mata uang cadangan global masih aman dalam jangka pendek dan menengah. Hingga kini, dolar tetap mendominasi 58 persen cadangan devisa global, menurut data IMF.
Ancaman tarif ini bukan pertama kalinya Trump menggunakan kebijakan perdagangan sebagai alat diplomasi. Sebelumnya, ia mengancam tarif 25 persen untuk impor dari Meksiko dan Kanada, serta tambahan 10 persen untuk barang dari China. Dalam percakapan dengan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, Trump menekan agar lebih banyak tindakan dilakukan untuk mengurangi imigrasi ilegal dan perdagangan narkoba.
Meskipun Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau baru saja bertemu dengan Trump, belum ada tanda bahwa ancaman tarif terhadap Kanada akan dicabut.