Tasikmalaya – Universitas Terbuka (UT) Bandung berpartisipasi dalam acara Edu Fair yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Cisayong pada Rabu-Kamis, 15-16 Januari 2025.
Acara ini bertemakan “Sharpening potential endlessly, achieving a future with mastery, together we honor our country” dan diikuti oleh 20 perguruan tinggi negeri, 12 perguruan tinggi swasta, serta 3 lembaga pemberi beasiswa.
Duta Marketing Universitas Terbuka, Faris Nasrudin, yang merupakan mahasiswa semester 6 jurusan Ilmu Pemerintahan, hadir untuk memperkenalkan UT kepada peserta didik SMAN 1 Cisayong.
“Program Sosprom ini bertujuan agar siswa lebih mengenal UT Bandung sebagai perguruan tinggi negeri dengan sistem kuliah fleksibel dan biaya terjangkau. Hari ini tugas saya adalah mengenalkan UT Bandung ke siswa SMAN 1 Cisayong,” jelas Faris.
Perjalanan Faris Nasrudin Sebagai Duta Marketing UT Bandung
Faris Nasrudin, mahasiswa asal Ciamis yang kini banyak beraktivitas di Bandung, memiliki kisah perjalanan inspiratif sebagai duta marketing UT Bandung. Ia memulai perannya sejak tahun lalu dan aktif dalam berbagai kegiatan sosialisasi, termasuk mempromosikan UT di sekolah-sekolah.
Selain tugas sebagai duta marketing, Faris pernah magang di Inspektorat Bandung dengan status kerja kontrak pada September hingga Desember. Pengalaman tersebut memperkaya wawasan dan memperluas relasinya.
“Menjadi duta marketing memberikan banyak manfaat, termasuk bertemu dengan berbagai orang dari latar belakang yang berbeda. Dari mahasiswa yang sudah bekerja hingga pengusaha, semua ini memperluas relasi saya,” ujar Faris.
Dulu, Faris mengaku sebagai pribadi introvert yang jarang terlibat kegiatan sosial. Namun, sejak bergabung dengan UT, ia belajar mengasah kemampuan public speaking dan membuat konten promosi. Meski awalnya minder saat seleksi duta marketing, ia tetap termotivasi untuk berkembang dan belajar dari peserta lain.
Motivasi dan Tujuan Sosialisasi UT
Faris memiliki motivasi kuat untuk membantu masyarakat memahami keunggulan UT, terutama dalam hal fleksibilitas kuliah dan biaya terjangkau. Ia terinspirasi dari pengalamannya sendiri yang sempat tidak kuliah selama tiga tahun setelah lulus SMA pada 2019.
“Jika saya mengetahui UT lebih awal, mungkin saya sudah melanjutkan kuliah sejak lama. Oleh karena itu, saya ingin memastikan orang lain tidak mengalami hal serupa,” ungkapnya.
Melalui program Sosprom, Faris dan tim duta marketing UT Bandung berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang UT.
Ia berharap masyarakat memahami bahwa UT memberikan solusi bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan tanpa harus mengorbankan pekerjaan atau aktivitas lainnya.
Pendidikan untuk Semua
Faris menegaskan bahwa menjadi duta marketing bukan hanya tentang mempromosikan UT, tetapi juga mencerdaskan masyarakat.
Ia percaya UT adalah jawaban bagi mereka yang terhambat oleh waktu dan biaya dalam mengejar pendidikan tinggi.
“Saya berharap semakin banyak orang yang tahu tentang UT dan memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih pendidikan yang lebih baik. Keberhasilan saya bukan hanya diukur dari banyaknya orang yang mendaftar ke UT, tetapi juga dari dampak positif yang saya berikan kepada masyarakat,” tutup Faris.