Kukar – Tahun ini, sebanyak 36 unit rumah di Kelurahan Melayu akan mendapat sentuhan renovasi, disertai pembangunan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) bagi 18 kepala keluarga. Langkah ini diambil untuk memperbaiki kualitas tempat tinggal dan sanitasi warga yang masuk dalam kategori rentan.
Lurah Melayu, Aditya Rakhman, menjelaskan bahwa kedua program tersebut berasal dari sumber pendanaan yang berbeda. Renovasi rumah atau program bedah rumah dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi Kalimantan Timur, sementara pembangunan MCK merupakan inisiatif dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Awalnya, program ini direncanakan untuk wilayah Kartini. Namun, karena daerah tersebut berada di bantaran sungai yang rawan terhadap bencana dan perubahan lingkungan, maka dialihkan ke lokasi lain yang sesuai berdasarkan data DTKS,” terang Aditya saat ditemui di kantornya pada Kamis (27/2/2025).
Ia menambahkan, program perbaikan rumah ditujukan bagi warga yang tinggal di hunian tidak layak, dengan tujuan memberikan kenyamanan dan keamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
Aditya mengungkapkan bahwa pelaksanaan bedah rumah akan dimulai sejak awal tahun dan dilakukan secara bertahap sesuai jadwal teknis. Sementara proyek pembangunan MCK dari Pemkab Kukar direncanakan akan dimulai pertengahan tahun ini.
“Perbaikan MCK ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan. Dengan adanya sanitasi yang lebih baik, diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit akibat lingkungan yang kurang higienis,” imbuhnya.
Kedua program ini diharapkan menjadi angin segar bagi warga Kelurahan Melayu, khususnya mereka yang selama ini kesulitan mendapatkan hunian layak dan fasilitas sanitasi yang memadai.
Dengan dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten, warga Kelurahan Melayu optimistis bahwa perubahan ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas hidup mereka dalam jangka panjang.

