Blitar – Seorang pria di Kabupaten Blitar melakukan serangkaian riset guna mendapatkan benih jagung berkualitas yang benar-benar dibutuhkan petani. Dia adalah Iwan Pitono asal Desa Sukorejo Kecamatan Wates berhasil menciptakan benih jagung dengan kualitas bagus yang diberi nama Bagaspati.
Iwan Pitono sudah melakukan perakitan dan riset selama empat tahun dan hasilnya sudah dikirimkan ke sejumlah daerah di Jawa Timur untuk dilakukan uji coba. Kemudian, ia mendapat masukan dari sejumlah petani tentang kelebihan dan kekurangan dari benih Bagaspati. Lalu, ia melakukan perbaikan beberapa kali untuk bisa mendapat sesuai dengan keinginan petani.
“Di daerah kami Sukorejo Wates ada beberapa jenis jagung yg memang punya daya adaptif, tidak perlu pemeliharaan tinggi, tapi produktifitasnya rendah. Lalu saya mencoba merakit, sampai tahun keempat dan menghasilkan benih jagung Bagaspati ini,” ucap dia, Selasa (01/08/2023).
Dijelaskan Iwan, benih jagung Bagaspati yang ia ciptakan ini memiliki sejumlah keunggulan dan dibandingkan dengan benih yang lain. Seperti, usia panen kurang dari 100 hari, biaya operasional pemupukan lebih sedikit, pestisida lebih murah, tahan terhadap hama sampai 2 persen dan lain sebagainya.
“Kami sudah melakukan beberapa kali eksperimen, dan benih jagung Bagaspati itu bisa menghasilkan satu ton lebih, atau kalau dibandingkan dengan benih yang biasa ada selisih 6 kuintalan,” jelas dia.
Menurut Iwan, benih jagung Bagaspati ini bisa menggunakan pupuk organik maupun an organik, tetapi jumlahnya hanya separo dari jumlah pupuk yang diberikan terhadap benih jagung yang lainnya. Benih jagung Bagaspati ini dijual dengan harga Rp 50 – Rp 60 ribu perkilogram, tergantung jenisnya apakah tahan genangan, atau tahan air.
“Kalau sejauh ini sudah kirim ke beberapa daerah di Jatim seperti Banyuwangi, Jember dan luar Jawa seperti Bali, NTB sampai pernah juga kirim ke Lampung,” katanya.
Inovasi Iwan ini pun menjadikan dirinya sebagai pemenang lomba Krenotek yang diselenggarakan Pemkab Blitar. Ia berharap, benih jagung Bagaspati yang ia ciptakan ini bisa menjadi icon baru di Kabupaten Blitar.
Selain itu, Iwan juga menginginkan ada payung hukum yang bisa mensejahterakan masyarakat, artinya dengan adanya benih jagung Bagaspati ini nantinya bisa menyumbang PAD.
