Makkah – Jamaah haji Indonesia sedang didorong ke Arafah dari hotel mereka di Makkah, Arab Saudi, untuk persiapan puncak ibadah haji. Jamaah diingatkan agar tidak terlalu terfokus pada urusan dunia ketika mereka berada di Arafah.
Yendra Al Hamidy, Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Madinah dan anggota Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, menjelaskan bahwa saat berada di padang Arafah, jemaah diharapkan melakukan ibadah dan berdoa dengan sepenuh hati. Sangat disayangkan jika mereka masih terpikirkan oleh urusan-urusan dunia selama waktu itu, pada hari Selasa (27/6/2023).
“Dimaksimalkan berdoa, selain harus berhenti memikirkan dunia, karena meski punya uang, belum tentu tahun depan bisa berangkat lagi,” kata Yendra di Makkah.
Yendra menjelaskan, agenda kegiatan jemaah haji Indonesia selama berada di Arafah. Sesuai jadwal per kloternya, jemaah akan diberangkatkan dari hotelnya menggunakan bus mulai pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS) sampai selesai.
“Pertama-tama, Jamaah sudah berihram dari hotel masing-masing. Mereka melaksanakan salat sunah ihram, niat ihram haji, ” kata Yendra.
Selama perjalanan, jemaah akan diingatkan para petugas untuk menghindari hal-hal yang dilarang saat berihram seperti mencabut pohon-pohonan, membunuh binatang, dan mengucapkan hal-hal yang tidak bermanfaat, termasuk rafats (melakukan hal-hal yang berkaitan dengan syahwat), fusuq (berbuat dosa) dan jidal (saling berbantah-bantahan).
Sesampainya di Arafah, jamaah akan merampungkan keperluan-keperluannya terkait dengan pelaksanaan wukuf. “Jemaah juga dibimbing untuk selalu bertalbiyah,” kata Yendra.
Setelah jamaah sholat subuh, lanjutnya, mereka beristirahat sejenak. Jamaah akan diingatkan para petugas masuk waktu wukuf. “Diingatkan bersiap melakukan wukuf di maktab masing-masing saat zawal, kira-kira pukul 11.30,” tegas Yendra.
Pada saat itu jemaah dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran, berdoa, bertaubat, dan bermuhasabah diri.
Dikatakan Yendra, kegiatan wukuf dimulai dengan pembacaan khutbah oleh petugas yang sudah ditunjuk di setiap masing-masing maktab.
Jamaah kemudian salat Dzuhur dan Ashar secara jamak takdim. Selesai salat, mereka makan siang dan istirahat secukupnya, sesuai dengan waktu yang ditentukan petugas.
Selesai Ishoma, jamaah kembali melanjutkan wukuf. “Kemudian melanjutkan wukuf, membaca tasbih, tahlil, tahmid, dan berdoa kepada Allah SWT.
Hingga waktu Maghrib tiba pada tanggal 10 Dzulhijjah, jemaah baru akan didorong ke Muzdalifah untuk menginap/mabit sejenak, sambil mengumpulkan batu-batu kecil untuk melempar jumrah di Mina.