Yogyakarta – KBIH Bina Umat Yogyakarta berkolaborasi bersama alumni perawat kesehatan haji (PKHI). Pada Ahad, 14 Januari 2024, Hall APMD Yogyakarta menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan manasik kesehatan dengan tema “Penguatan Istitthaah Kesehatan untuk Haji Sehat Mabrur 2024”.
Retno Murniati, seorang fasilitator dan alumni PKHI yang juga merupakan perawat di RSJ Grhasia Yogyakarta, memimpin kegiatan ini. Mengawali proses manasik kesehatan dengan skrining, termasuk pengukuran tanda-tanda vital dan asesmen riwayat kesehatan.
Lebih dari 65 jamaah haji turut serta dalam kegiatan ini, calon PKHI, Dr. Murtafiqoh Sp.S, serta Sri Damaryanti, yang juga merupakan pengurus FPKHI DIY, yang Dian Damayanti wakili.
Dalam paparannya, Retno menyampaikan bahwa prinsip penyenggaraan kesehatan haji bermula dari pembinaan pelayanan dan perlindungan. Di mana salah satu tujuannya adalah tercapainya istithaah kesehatan sehingga bisa melaksanakan ibadah haji sesuai syariat.
Beberapa penyampaian pesan kesehatan untuk jamaah haji terkait informasi skema haji 2024. Yaitu, tidak ada pembatasan usia, prioritas jamaah lansia tanpa pendamping, dan penetapan istithaah kesehatan.
Materi lainnya juga terkait cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan istithaah kesehatan. Yakni, diet yang seimbang, mengelola stresor, PHBS, dan membiasakan minum air putih.
“Juga meningkatkan kebugaran dengan membiasakan aktivitas fisik dengan jalan kaki setiap hari sesuai kemampuan. Juga terkait monitoring kesehatan untuk jamaah dengan penyakit komorbid,” ujar Retno.
Paparan materi terkait KMK RI No HK 01.07/ Menkes / 2118/2023 terkait standar teknis pemeriksaan kesehatan dalam rangka penetatapan istithaah kesehatan jamaah haji yang di dalamnya terkait tahapan pemeriksaan kesehatan dari pemeriksaan fisik penunjang gizi, gigi dan kejiwaan juga akan ada pemeriksaan kognitif.
“Ini untuk mngetahui proses pikir jamaah haji yang risiko tinggi dan juga pemeriksan ADL. Untuk mengetahui kemampuan aktivitas fisik secara mandiri jamaah haji,” ujar Retno.
Dalam sesi tanya jawab jamaah mengikuti dengan antusias, yakni adanya pembinaan manasik kesehatan ini. Jamaah haji juga akan lebih memperhatikan kesehatannya dan pentingnya menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental sejak dari tanah air. Saat di tanah suci ataupun setelah kembali ke tanah air sehingga jamaah sehat mabrur berkah.
