Tasikmalaya – “Halal bukan sekadar bahan, tapi juga proses.” Pesan ini mengemuka dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) di Pesantren Pramuka Khalifa, Citepus, Cisayong, Kamis (5/12/2024).
Kegiatan yang melibatkan tim dosen dan mahasiswa ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya produk halal serta strategi pemasaran digital untuk pengembangan UMKM.
Dr. Imas Kurniasih, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMB, menegaskan bahwa halal tidak hanya terkait bahan dasar, tetapi juga proses produksi dan citra produk.
“Nama atau merek makanan jangan sampai berasosiasi dengan hal haram, termasuk hewan yang diharamkan,” ungkapnya saat memberikan pelatihan.
Mukhlishah, M.Ag., anggota tim, memberikan penekanan pada pentingnya digital marketing sebagai sarana memperluas pasar.
“Kini serba online. Internet sudah mendukung. Produk desa harus masuk marketplace dengan alat pembayaran yang mudah. Kepercayaan konsumen adalah kunci,” jelas Mukhlishah.
Tidak hanya teori, Yani Mulyani, mahasiswa UMB yang terlibat aktif memfasilitasi kegiatan, mengajak peserta yang hadir untuk lebih percaya diri dalam memasarkan produknya.
“Kita punya peluang yang sama. Jadilah wanita kuat dan produktif, jangan bergantung pada suami saja,” katanya.
Yani juga mengingatkan bahwa kemasan produk sangat penting dalam menarik perhatian konsumen.
Dewan Pengasuh Pesantren, Dr. Lina Marlina, menyambut baik kolaborasi ini. Ia mengungkapkan pentingnya sinergi antara pesantren dan akademisi untuk memberdayakan UMKM berbasis pesantren.
“Produk halal itu jaminan untuk masyarakat. Santri bisa belajar banyak, dan produk halal berkualitas akan mendukung kemandirian,” katanya dalam sambutan pembukaan.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menjadi langkah awal untuk membangun jejaring antara UMKM lokal dengan pasar yang lebih luas melalui pendekatan halal dan digital.
