Tokyo – Mobil berbahan bakar hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) mulai mendapatkan sorotan sebagai alternatif kendaraan ramah lingkungan. Kendaraan ini menghasilkan emisi nol, hanya mengeluarkan uap air sebagai produk samping, menjadikannya opsi yang menarik untuk mengurangi polusi udara global.
Beberapa produsen terkemuka seperti Toyota, Hyundai, dan BMW telah merilis model mobil hidrogen untuk pasar internasional. Salah satunya adalah Toyota Mirai, yang menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi fuel cell sejak 2014. Generasi terbaru Mirai menawarkan jarak tempuh hingga 650 km dan hanya membutuhkan waktu 3-5 menit untuk pengisian bahan bakar.
“Pengisian bahan bakar yang cepat menjadikan Mirai sangat praktis untuk penggunaan sehari-hari,” kata perwakilan Toyota dalam siaran persnya.
Hyundai juga memperkenalkan SUV berbasis hidrogen bernama Hyundai Nexo. Dengan kemampuan menjangkau hingga 666 km, Nexo menjadi salah satu kendaraan hidrogen dengan jarak tempuh terpanjang. Teknologi canggih yang disematkan membuat kendaraan ini nyaman digunakan di berbagai medan.
Tak ketinggalan, BMW menghadirkan iX5 Hydrogen pada 2023, sebuah mobil yang memadukan performa tinggi khas BMW dengan efisiensi sel bahan bakar. Kendaraan ini didesain untuk pasar Eropa dan mampu menjelajah hingga 500 km dalam satu pengisian bahan bakar.
Namun, meskipun potensi mobil hidrogen sangat besar, tantangan terbesar yang dihadapi adalah minimnya infrastruktur pengisian bahan bakar hidrogen. Negara-negara seperti Jepang, Jerman, dan Korea Selatan telah mulai berinvestasi besar untuk mengembangkan stasiun pengisian hidrogen guna mendukung ekosistem kendaraan ini.
“Pembangunan infrastruktur menjadi kunci untuk memperluas adopsi kendaraan berbasis hidrogen,” ujar seorang pakar energi terbarukan.
Di sisi lain, tingginya biaya produksi mobil hidrogen masih menjadi kendala. Namun, dengan kemajuan teknologi dan peningkatan produksi, harga kendaraan ini diperkirakan akan semakin terjangkau di masa mendatang.
Kehadiran mobil hidrogen menawarkan peluang besar untuk transformasi transportasi global menuju keberlanjutan. Kendaraan ini memberikan solusi efisien sekaligus ramah lingkungan, menjadikannya pesaing potensial bagi kendaraan listrik yang kini mendominasi pasar.
