Jakarta – Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming menandai 100 hari kerjanya dengan berbagai capaian, khususnya di sektor pendidikan. Komisi X DPR RI memuji langkah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), sementara Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) mendapat sorotan tajam.
Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, mengapresiasi kebijakan Mendikdasmen yang dinilai berpihak kepada anak dan guru, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif.
“Banyak program positif seperti peningkatan kesejahteraan guru melalui tunjangan sertifikasi, redistribusi guru ASN, pelatihan kompetensi guru, dan percepatan sertifikasi. Ini memberi dampak langsung terhadap kualitas pendidikan,” ujar Hetifah pada Jumat (24/1/2025).
Selain itu, program seperti Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, penguatan literasi berbasis PISA, dan pengajaran berbasis pabrik di SMK juga mendapat sambutan baik dari masyarakat.
Hetifah berharap anggaran pendidikan sebesar Rp33,5 triliun untuk Kemendikdasmen dapat dimanfaatkan secara maksimal, terutama untuk pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Pendidikan karakter, pemerataan akses, dan peningkatan kualitas guru harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Namun, perhatian berbeda ditujukan kepada Mendikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang dikritik tajam setelah menghadapi aksi demo ASN di kantornya.
“Penilaian negatif terhadap beliau lebih karena masalah adab dan interaksi dengan pegawai, bukan kinerjanya. Tapi ini tetap menjadi catatan penting,” ujar pengamat politik M. Jamiluddin Ritonga.
Menurut Jamiluddin, Mendikti harus lebih fokus pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi dengan memanfaatkan anggaran besar, yaitu Rp724,3 triliun.
“Dana tersebut seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas dosen, memperbarui kurikulum, dan memperbaiki infrastruktur seperti laboratorium dan perpustakaan,” tambahnya.
Presiden Prabowo Subianto sendiri menegaskan komitmennya untuk terus mendukung sektor pendidikan, termasuk melalui kenaikan gaji guru ASN dan non-ASN mulai tahun ini.
“Kita ingin pendidikan menjadi pilar utama dalam menciptakan generasi emas di 2045,” ujar Prabowo.
Meskipun menuai pujian, tantangan dalam pemerataan akses pendidikan dan peningkatan kualitas diharapkan tetap menjadi fokus pemerintah untuk memastikan keberlanjutan program.