Jakarta – Menjelang puncak arus mudik Lebaran, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan imbauan penting bagi para orang tua: lengkapi imunisasi anak dan hindari pemberian camilan manis selama perjalanan. Ketua IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, menyebutkan bahwa menjaga kesehatan anak selama mudik bukan hanya tanggung jawab, melainkan wujud kasih sayang yang nyata.
Dalam konferensi pers pada Rabu (26/3/2025), Dr. Piprim menjelaskan bahwa risiko penyakit seperti ISPA, diare, dehidrasi, dan mabuk perjalanan kerap dialami anak selama mudik.
“Jangan anggap remeh, mudik bukan hanya tentang sampai di tujuan, tapi juga bagaimana kita menjaga anak tetap sehat dan nyaman selama perjalanan,” ujarnya.
IDAI merekomendasikan sejumlah langkah penting, mulai dari memeriksa kesehatan anak sebelum perjalanan, memastikan imunisasi sudah lengkap, hingga membawa obat-obatan pribadi bila anak memiliki riwayat penyakit tertentu.
“Segera konsultasikan ke dokter jika anak menunjukkan gejala seperti lemas, rewel, atau tidak nafsu makan,” tulis IDAI dalam pernyataan tertulisnya.
Istirahat yang cukup juga menjadi syarat wajib untuk menjaga imunitas anak tetap optimal. Penelitian menunjukkan tidur kurang dari 8 jam bisa menurunkan produksi sitokin, protein penting penangkal infeksi. Oleh sebab itu, orang tua diimbau memastikan anak tidur minimal 8–10 jam sebelum dan selama mudik.
Selain itu, konsumsi makanan dan minuman tinggi gula juga harus dibatasi. IDAI menyebut camilan manis dapat menurunkan efektivitas sel imun hingga 40 persen dalam beberapa jam setelah dikonsumsi, sekaligus memicu perubahan perilaku.
Risiko dehidrasi pun perlu diantisipasi karena tubuh anak lebih cepat kehilangan cairan dibanding orang dewasa.
“Pastikan anak cukup minum air putih sepanjang perjalanan agar tetap fokus dan tidak cepat lelah,” pungkas Piprim.
Dengan persiapan matang, IDAI berharap momen mudik bisa menjadi kenangan menyenangkan bagi keluarga tanpa harus mengorbankan kesehatan si kecil.