Klaten – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, warga Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, merasakan berkah dari pengelolaan wisata desa yang jujur dan transparan. Pemerintah desa membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar Rp200 ribu kepada setiap warganya, termasuk bayi yang baru lahir.
THR tersebut dibagikan kepada 2.289 jiwa dengan total anggaran sebesar Rp457,8 juta. Dana itu berasal dari Pendapatan Asli Desa (PADes) yang didapat dari pengelolaan wisata Umbul Pelem Water Park. Tradisi pembagian THR ini telah dilakukan rutin sejak tahun 2023.
Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistya Setiawan, menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan hasil dari pengelolaan sumber daya desa secara optimal dan jujur. Tahun lalu, THR dibagikan per kepala keluarga sebesar Rp400 ribu. Namun tahun ini, diberikan per individu sebesar Rp200 ribu.
“Kalau satu keluarga ada lima anggota, berarti bisa dapat satu juta. Harapannya, manfaat bisa dirasakan lebih adil,” ujar Iwan saat pembagian THR berlangsung.
Sejumlah warga mengaku sangat terbantu dengan kebijakan ini, terutama di tengah meningkatnya harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran.
“Saya punya tujuh anak, total dapat Rp1,6 juta. Saya terharu, karena ini sangat membantu kebutuhan keluarga,” ungkap Sunipah, warga setempat, dengan mata berkaca-kaca.
Umbul Pelem yang dulu hanya berupa sumber mata air biasa, kini telah disulap menjadi water park yang ramai dikunjungi wisatawan. Dari tempat itu, desa berhasil mencetak pendapatan bersih hingga ratusan juta setiap tahunnya.
Wisata air ini menawarkan kolam jernih dari sumber alam, fasilitas ramah keluarga, dan harga terjangkau, sehingga menarik ribuan pengunjung. Hasil usaha tersebut tidak hanya digunakan untuk THR, tetapi juga untuk program sosial lainnya seperti bantuan beras dan jaminan BPJS warga.
Desa Wunut kini menjadi bukti bahwa kemandirian desa bukan sekadar wacana. Melalui pengelolaan Bumdes Sumber Kamulyan yang profesional dan akuntabel, kesejahteraan warga dapat diwujudkan nyata.
Kisah Desa Wunut pun ramai diperbincangkan di media sosial, banyak warganet yang mengapresiasi kepemimpinan Kades Iwan dan menyoroti pentingnya transparansi dana desa. Banyak pula yang menyebut model Desa Wunut layak dijadikan percontohan nasional.