Kukar – Seperti aliran sungai yang perlu diarahkan agar tidak meluap, pemerintah daerah kini mengimbau seluruh puskesmas untuk lebih cermat dalam mengelola jadwal pelayanan skrining kesehatan gratis nasional. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan masyarakat saat pemeriksaan, khususnya bertepatan dengan hari ulang tahun peserta.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Ariyanto, menjelaskan bahwa skrining kesehatan ini menyasar seluruh masyarakat dan puskesmas menjadi garda terdepan dalam pelaksanaannya. Agar pelayanan berjalan lancar, puskesmas diminta menggunakan data ulang tahun peserta yang dapat diakses melalui aplikasi Satu Sehat Mobile.
“Supaya pelayanan berjalan lancar, kami mendorong puskesmas mengatur jadwal pemeriksaan berdasarkan data warga yang berulang tahun, yang bisa diakses melalui aplikasi Satu Sehat Mobile,” ujar Ariyanto.
Ia menambahkan, apabila jumlah warga yang berulang tahun dalam satu hari cukup banyak, puskesmas diberi keleluasaan untuk menjadwalkan ulang pemeriksaan agar distribusi pasien tetap merata dan menghindari antrean panjang. Selain itu, kolaborasi dengan klinik jejaring swasta di wilayah setempat diperbolehkan untuk membantu membagi beban layanan.
“Jika diperlukan, puskesmas bisa berkolaborasi dengan klinik swasta di wilayahnya agar semua sasaran bisa terlayani dengan baik tanpa mengganggu layanan rutin bagi pasien sakit,” lanjutnya.
Skrining kesehatan ini difokuskan pada pendeteksian dini faktor risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes, terutama kepada warga yang selama ini merasa sehat namun belum pernah melakukan pemeriksaan rutin.
Sebelumnya, pemerintah juga telah melakukan simulasi pelayanan di beberapa puskesmas untuk mengidentifikasi potensi tantangan di lapangan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pengelolaan jadwal dan alur layanan merupakan dua aspek krusial yang perlu diperbaiki sebelum program ini diluncurkan secara nasional.
“Kami sudah menyusun rekomendasi kepada puskesmas untuk menyiapkan ruang layanan tersendiri atau sistem penjadwalan yang fleksibel, agar pelayanan skrining berjalan optimal,” tutup Ariyanto.
Melalui pengelolaan jadwal yang baik, diharapkan program skrining kesehatan gratis ini dapat berjalan lancar, efektif, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

