Kukar – Langkah konkret pembinaan sepak bola di Kutai Kartanegara terus digencarkan. Askab PSSI Kukar menggelar Kongres Biasa (Ordinary Congress) di Hotel Elty Singgasana Tenggarong pada Kamis (27/2/2025), sebagai forum penting untuk merumuskan serta mengesahkan program kerja selama satu tahun ke depan.
Ketua Askab PSSI Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menuturkan bahwa kongres ini menghasilkan sejumlah program yang telah disepakati dan akan segera diterapkan di seluruh kecamatan di Kukar.
“Salah satu catatan utama dalam program kerja kami adalah pembinaan klub sepak bola di daerah. Dari hasil sosialisasi yang telah dilakukan di 20 kecamatan, kami menemukan bahwa kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya sarana dan prasarana yang memadai,” ujarnya.
Selain fokus pada klub, Askab juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pelatih. Masih banyak pelatih yang belum memiliki lisensi sesuai standar nasional. Thauhid menekankan bahwa ke depan, setiap klub seyogianya didampingi pelatih berlisensi C minimal untuk menjamin kualitas pembinaan pemain muda.
“Saat ini, masih banyak pelatih di Kukar yang belum memiliki lisensi yang memenuhi standar nasional. Seharusnya, setiap klub dapat didampingi oleh pelatih yang memiliki lisensi standar nasional atau minimal berlisensi C agar kualitas pembinaan semakin baik,” jelasnya.
Kongres juga mengangkat isu krusial lainnya, yaitu regenerasi wasit. Menurut Thauhid, sejumlah wasit sepak bola di Kukar saat ini telah berusia lanjut. Oleh karena itu, Askab berkomitmen mendorong munculnya wasit-wasit muda yang memiliki fisik kuat dan pemahaman aturan pertandingan yang baik.
Sebagai bagian dari pengembangan sepak bola lokal, agenda besar seperti Piala Bupati Cup akan kembali digelar bertepatan dengan perayaan Erau. Ini diharapkan menjadi ajang unjuk bakat dan semangat kompetisi antarklub di Kukar.
Thauhid yang juga menjabat sebagai Kepala Disdikbud Kukar berharap agar program-program Askab PSSI Kukar mendapatkan dukungan penuh dari Dispora dan Bupati Kukar. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembinaan sepak bola sangat bergantung pada sinergi antarinstansi.

