Garut – Kementerian Agama (Kemenag) RI mengingatkan seluruh jemaah calon haji agar mewaspadai kondisi cuaca ekstrem di Arab Saudi. Saat ini, suhu udara di tanah suci tercatat mencapai lebih dari 40 derajat Celsius setiap harinya.
Peringatan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, saat melepas keberangkatan 435 jemaah calon haji asal Kabupaten Garut di Pendopo Garut, Jawa Barat, Sabtu malam (10/5/2025).
“Butuh kekuatan fisik dan kesehatan yang baik. Jika merasa kurang sehat atau ada keluhan, segera sampaikan ke petugas pendamping,” ujar Hilman di hadapan para calon jemaah.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga komunikasi antara jemaah dan petugas haji, demi memastikan bantuan medis dan logistik bisa diberikan secara cepat dan tepat.
Menurutnya, kondisi panas yang ekstrem dapat meningkatkan risiko dehidrasi, kelelahan, bahkan serangan panas jika tidak diantisipasi.
Bupati Garut Abdusy Syakur, yang turut hadir dalam acara tersebut, juga mengingatkan para jemaah untuk menjaga pola makan, rajin bergerak, dan tetap menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di Arab Saudi.
“Meskipun kondisi makanan di sana berbeda, kami harapkan semua jemaah tetap menjaga kebugaran agar dapat menjalani ibadah haji dengan lancar,” katanya.
Pelepasan jemaah Garut ini merupakan bagian dari pemberangkatan tahap awal dari total 1.931 jemaah haji asal kabupaten tersebut yang terbagi ke dalam lima kloter.
Kemenag telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi menghadapi suhu panas, termasuk penyediaan alat pelindung diri, layanan kesehatan, dan pengawasan intensif dari petugas di lapangan.
Selain itu, pihak Kemenag juga terus mengingatkan jemaah agar tidak terlalu sering beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, serta menggunakan perlengkapan pelindung seperti topi, payung, dan semprotan air.
Dengan kesiapan dan kewaspadaan yang tinggi, diharapkan seluruh jemaah asal Indonesia dapat menjalankan rangkaian ibadah haji dengan aman, sehat, dan khusyuk.
