Kukar – Menjelang Hari Raya Idulfitri, Desa Muara Leka di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyajikan potret ketenangan yang menyejukkan hati. Ramadan di desa tersebut bukan hanya tentang ibadah, tapi juga perayaan kebersamaan yang dijaga dengan penuh kesadaran kolektif.
Kepala Desa Muara Leka, Hardi B, menyampaikan bahwa warganya melaksanakan ibadah puasa dengan aman dan tentram, sebagaimana yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, semangat gotong royong dan kekompakan warga menjadi kunci ketenteraman desa selama bulan suci.
“Suasana di Desa Muara Leka berjalan seperti biasa, seperti tahun lalu. Warga menjalankan ibadah puasa dengan aman dan tentram,” ujar Hardi saat ditemui, Minggu (30/3/2025).
Ia menambahkan bahwa pemerintah desa tetap menjalankan tugas pelayanan secara optimal selama Ramadan. Mulai dari layanan administrasi, pengawasan kegiatan sosial-keagamaan, hingga memastikan bantuan pelaksanaan kegiatan masyarakat tetap berjalan.
“Peranan kami sebagai pemerintah dalam membantu masyarakat di bulan Ramadan adalah tetap memberikan pelayanan seperti hari biasa. Selain itu, kami juga memantau kegiatan sosial dan keagamaan serta turut membantu dalam segi pelaksanaannya,” ucapnya.
Menurut Hardi, upaya menjaga ketertiban dan kenyamanan warga melibatkan koordinasi aktif antara pemerintah desa dan seluruh elemen masyarakat. Sinergi antara RT, kepala dusun, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), hingga tokoh masyarakat menjadi penopang utama keamanan desa.
“Kami selaku pemerintah desa bersama-sama dengan semua lembaga dan struktur pemerintahan dari tingkat RT, kepala dusun, BPD, tokoh masyarakat, serta seluruh warga ikut serta dalam memantau dan menjaga ketertiban dan keamanan di setiap RT, dusun, dan khususnya di Desa Muara Leka agar tetap aman,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban lingkungan sebagai syarat utama terciptanya suasana khusyuk dalam beribadah. Dalam pesannya kepada warga, Hardi berharap agar keamanan masing-masing wilayah dijaga dengan baik selama Ramadan.
“Pesan saya kepada masyarakat adalah tolong jaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing selama Ramadan ini, agar semua masyarakat bisa khusyuk menjalankan ibadah puasa dengan baik,” imbuhnya.
Tak hanya fokus pada aspek keagamaan umat Islam, Hardi juga menyinggung pentingnya toleransi. Ia mengapresiasi sikap warga non-Muslim yang turut menciptakan harmoni antarumat beragama di desa mereka.
“Bagi saudara kita yang non-Muslim, saya harap tetap menjaga toleransi yang sudah berjalan dengan baik di desa kita,” tambahnya.
Di akhir wawancara, Hardi menuturkan harapan besarnya agar Desa Muara Leka terus mengalami kemajuan dalam berbagai sektor serta membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
“Saya doakan kampung saya, Desa Muara Leka, bisa semakin maju dan masyarakatnya semakin sejahtera. Amin,” tutupnya dengan penuh harap.
Kondisi yang tertib, aman, dan penuh toleransi seperti di Desa Muara Leka menjadi gambaran ideal desa-desa lainnya dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri. Sebuah bukti bahwa kerja sama antara pemerintah dan warga adalah kunci dari kedamaian sosial yang nyata.

