Bone β βAkreditasi bukan sekadar penilaian, melainkan komitmen menjaga mutu,β demikian gambaran yang muncul dari kegiatan Musyawarah Gugus Depan (Mugus) yang digelar di SMP Negeri 3 Watampone pada Sabtu (13/9/2025). Acara ini menghadirkan Kak Abdul Malik Damis, S.H, Pelatih Pusdiklatcab La Mellong Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Bone, sebagai narasumber utama.
Akreditasi gugus depan, menurut Abdul Malik, adalah proses evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh tim asesor Kwartir. Tujuannya untuk memastikan gugus depan memenuhi standar mutu pendidikan kepramukaan dan terus meningkatkan kualitas secara berkelanjutan. Penilaian tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari data keanggotaan, administrasi, pengelolaan organisasi, hingga kompetensi pembina.
“Tujuan akreditasi gugus depan pada dasarnya untuk menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan kepramukaan, menentukan kelayakan, sekaligus memberikan pengakuan resmi yang meningkatkan kepercayaan masyarakat,” ujar Abdul Malik Damis dalam pemaparannya.
Lebih jauh, ia menyebut ada sembilan komponen penting yang menjadi indikator dalam akreditasi, antara lain standar administrasi, kompetensi pembina, kegiatan, pencapaian SKU-SKK-SPG, hingga sarana prasarana dan prestasi. Kesembilan komponen tersebut menjadi tolok ukur yang jelas untuk menilai kapasitas sebuah gugus depan dalam menyelenggarakan pendidikan kepramukaan yang berkualitas.
Abdul Malik juga menekankan bahwa akreditasi bukan hanya sekadar formalitas. Ia melihatnya sebagai peluang besar untuk melakukan perbaikan, pembinaan, dan inovasi dalam tata kelola gugus depan. Menurutnya, jika semua gugus depan di wilayah Kwartir Cabang Bone konsisten melaksanakan akreditasi, kepercayaan publik terhadap gerakan pramuka akan semakin menguat.
“Tentu Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Bone sangat mendorong agar setiap gugus depan melaksanakan akreditasi. Kami berharap SMP Negeri 3 Watampone bisa menjadi pelopor dalam penerapan akreditasi gugus depan di Bone,” tambah Abdul Malik.
Kegiatan Mugus ini pun menjadi momentum penting bagi para pembina dan anggota untuk memahami esensi akreditasi, bukan hanya sebagai evaluasi, tetapi juga sebagai sarana meningkatkan mutu pendidikan kepramukaan.
Dengan adanya dorongan kuat dari Kwartir Cabang Bone, diharapkan akreditasi dapat menjadi budaya baru yang melekat pada setiap gugus depan. Upaya ini dinilai penting untuk memastikan bahwa Gerakan Pramuka tetap relevan dan berkualitas dalam mendidik generasi muda di tengah tantangan zaman.