Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Angin Segar bagi Narapidana

Udex MundzirUdex Mundzir15 Desember 2024 Editorial
Prabowo usulkan napi dilatih jadi petani dan Komcad
Prabowo usulkan napi dilatih jadi petani dan Komcad (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Usulan Presiden Prabowo Subianto untuk melatih narapidana produktif menjadi petani dan anggota komponen cadangan (Komcad) memunculkan harapan baru. Langkah ini tidak hanya bertujuan mengurangi kelebihan kapasitas lembaga pemasyarakatan (lapas), tetapi juga memberi ruang bagi narapidana untuk berkontribusi positif bagi bangsa.

Menurut Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, usulan ini mencakup pelibatan napi usia produktif dalam kegiatan swasembada pangan dan pelatihan sebagai Komcad. Program ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat ketahanan nasional dan meningkatkan produktivitas sektor pangan, yang menjadi prioritas strategis Presiden Prabowo.

Namun, di balik ambisi besar ini, ada tantangan signifikan. Dari aspek sosial, stigma terhadap narapidana masih menjadi hambatan utama dalam proses reintegrasi ke masyarakat. Meskipun pelatihan berbasis produktivitas menawarkan manfaat rehabilitasi, apakah masyarakat siap menerima para napi sebagai bagian aktif dalam ekosistem pertanian atau pertahanan?

Secara hukum, langkah ini menjadi bagian dari kebijakan pemberian amnesti terhadap puluhan ribu napi. Kategori penerima amnesti mencakup pelanggar Undang-Undang ITE, penderita gangguan jiwa, dan aktivis Papua non-kombatan. Namun, proses seleksi yang adil dan transparan tetap menjadi prasyarat penting untuk memastikan kepercayaan publik terhadap kebijakan ini.

Dari perspektif ekonomi, keterlibatan napi dalam sektor pertanian dapat memberikan keuntungan ganda. Selain membantu mengatasi masalah pangan nasional, program ini membuka peluang bagi para napi untuk memiliki keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini juga dapat mendorong pengurangan angka residivisme, mengingat salah satu penyebab utama pengulangan tindak pidana adalah keterbatasan akses terhadap pekerjaan layak pasca-penahanan.

Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur pelatihan. Ketua Lembaga Kajian Pertahanan Nasional, Yusril Ihza Mahendra, menekankan perlunya desain program yang matang. Pelatihan harus dirancang untuk mencakup tidak hanya keterampilan teknis tetapi juga pembinaan mental dan sosial, sehingga napi mampu beradaptasi dengan baik setelah bebas.

Dari sisi pertahanan, usulan melibatkan napi sebagai bagian dari Komcad dapat menimbulkan perdebatan. Meskipun ide ini sejalan dengan strategi memperluas basis pertahanan sipil, ada pertanyaan tentang keamanan dan kredibilitas mantan napi dalam menjalankan tugas pertahanan. Mekanisme pengawasan yang ketat menjadi syarat mutlak agar inisiatif ini tidak menimbulkan risiko baru bagi stabilitas keamanan.

Keberhasilan program ini juga bergantung pada literasi masyarakat terkait rehabilitasi napi. Tanpa dukungan masyarakat yang memahami pentingnya memberi kesempatan kedua, stigma negatif akan terus membayangi para napi meskipun mereka telah menjalani pelatihan dan pembinaan.

Dalam skala besar, usulan ini mencerminkan langkah progresif untuk memanfaatkan sumber daya manusia yang selama ini terabaikan. Narapidana yang dilatih dengan keterampilan produktif tidak hanya memiliki kesempatan kedua tetapi juga menjadi agen perubahan di komunitas mereka.

Sebagai bangsa, sudah saatnya kita berpikir melampaui batasan tradisional. Mengintegrasikan napi ke dalam program produktivitas nasional tidak hanya memberi mereka tujuan baru, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan ketahanan nasional.

Amnesti Napi Komponen Cadangan Prabowo Subianto Program Rehabilitasi Swasembada Pangan
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleUMP 2025: Melampaui Angka, Memahami Kebutuhan
Next Article Upah Minimum Sektoral 2025 Jakarta Resmi Ditetapkan

Informasi lainnya

Menguji Gelar Pahlawan Soeharto

13 November 2025

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Insentif MBG: Jangan Alihkan Beban

2 November 2025

Kehadiran Prabowo di Kongres Projo, Akan Menegaskan Dirinya “Termul”

1 November 2025

Sentralisasi Berkedok Nasionalisme

31 Oktober 2025

Siapa Kenyang dari Proyek Makan Bergizi?

27 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Korupsi Makan Bergizi: Kejahatan yang Harus Dihabisi

Editorial Udex Mundzir

Kontroversi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Antikritik dan Kemewahan Helikopter

Argumen Udex Mundzir

Melintasi Kesibukan Pembangunan IKN

Travel Udex Mundzir

Prestasi UGM Cemerlang, Integritas Belum Tercermin

Editorial Udex Mundzir

Rhenald Kasali: Merantau, Sekolah Kehidupan yang Sesungguhnya

Profil Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.