Makkah – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi resmi menghentikan operasional layanan bus shalawat mulai Ahad (1/6/2025) pukul 12.00 WAS. Penghentian sementara ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan menyambut puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 9 Zulhijjah 1446 H atau 5 Juni 2025.
Sekretaris Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Arfi Hatim, menyatakan bahwa penghentian ini dilakukan karena seluruh armada bus ditarik oleh otoritas Arab Saudi untuk digunakan dalam mobilisasi besar jamaah haji.
“Layanan bus shalawat akan kembali beroperasi pada Selasa, 14 Zulhijjah 1446 H atau 10 Juni 2025, pukul 00.00 dini hari WAS,” ujar Arfi dalam keterangannya yang dikutip dari Jakarta.
Sebagai langkah lanjutan, PPIH Arab Saudi juga mengganti layanan distribusi makanan kotak di hotel dengan makanan siap saji. Pendistribusian ini dijadwalkan untuk hari-hari sibuk, yaitu 7, 8, dan 13 Zulhijjah, guna memastikan asupan gizi jemaah tetap terpenuhi saat mobilitas tinggi menjelang dan pasca wukuf.
Arfi menyampaikan, makanan siap saji yang diberikan telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi, higienitas, dan selera masyarakat Indonesia. Makanan ini langsung bisa dikonsumsi, namun untuk nasi disarankan direndam terlebih dahulu selama 5–10 menit sebelum dikonsumsi agar lebih enak.
“Kami ingatkan bahwa begitu kemasan dibuka, makanan harus segera dikonsumsi. Tidak boleh disisakan untuk dimakan berikutnya,” jelas Arfi menegaskan pentingnya menjaga kualitas makanan selama periode ibadah intensif.
Ia juga mengimbau jemaah untuk memperbanyak ibadah di hotel selama layanan bus dihentikan, mengingat keterbatasan akses menuju Masjidil Haram. Selain itu, persiapan menuju Arafah perlu dilakukan sejak dini, termasuk memastikan perlengkapan pribadi seperti pakaian ihram, identitas diri, obat-obatan, dan perlengkapan ibadah.
“Siapkan perlengkapan sejak malam sebelumnya, dan ikuti arahan petugas kloter serta sektor. Jangan panik, pemberangkatan dilakukan secara bertahap,” sambungnya.
Kemenag mengajak seluruh jemaah untuk menyambut puncak ibadah haji dengan tenang dan penuh keikhlasan, serta memastikan seluruh petugas siap mendampingi agar ibadah berlangsung dengan khusyuk dan tertib.