Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 13 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

BYD Siap Memperluas Produksi Kendaraan Listrik di Vietnam bukan Indonesia?

pada Januari lalu pembuat mobil listrik yang berbasis di Xian, China, ini telah berencana untuk membuka pabrik di Vietnam untuk memproduksi suku cadang mobil. Rencana itu bertujuan untuk mengekspor komponen ke pabrik perakitan yang rencananya di Thailand.
Dexpert CorpDexpert Corp8 Mei 2023 Ekonomi
mobil listrik
Mobil Listrik (REUTERS/Damir Sagolj)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Xi’an – bos perusahaan mobil listrik asal China, menyatakan rencananya untuk meningkatkan produksi dan perakitan mobil listrik perusahaannya di Vietnam.

Melansir dari Reuters, pada Januari lalu pembuat mobil listrik yang berbasis di Xian, China, ini telah berencana untuk membuka pabrik di Vietnam untuk memproduksi suku cadang mobil. Rencana itu bertujuan untuk mengekspor komponen ke pabrik perakitan yang rencananya di Thailand.

Dalam pernyataan pemerintah yang dikeluarkan setelah pertemuan antara pendiri dan CEO BYD Wang Chuanfu dan Wakil Perdana Menteri Vietnam Tran Hong Ha pada Jumat (5/5/2023) lalu, Wang mengatakan bahwa ia berharap Vietnam dapat memberikan keuntungan bagi BYD dalam menyelesaikan prosedur investasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, pernyataan itu tidak menyebutkan berapa banyak investasi baru BYD yang akan digelontorkan untuk ekspansi tersebut.

Selain mengoperasikan pabrik untuk merakit perangkat elektronik dan suku cadang di Provinsi Phu Tho, Vietnam Utara, pemerintah setempat mengatakan bahwa BYD juga tengah mengusulkan pembentukan rantai pasokan lokal.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia saat ini juga tengah berupaya untuk menggaet BYD untuk berinvestasi di dalam ekosistem kendaraan listrik Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto mengatakan bahwa selain melakukan penjajakan kerja sama dengan Tesla, pemerintah juga berupaya untuk melakukan penjajakan kerja sama dengan BYD.

Seto mengatakan, karena Indonesia ingin mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik, di mana salah satunya membangun pabrik baterai, maka dari sisi pengguna akhir baterainya dulu lah yang harus dikembangkan.

Dalam hal ini, Tesla dan BYD merupakan pengguna baterai kendaraan listrik tersebut nantinya.

“Kenapa sih kita dorong ekosistem mobil listrik? Kenapa kita harus menarik BYD dan Tesla untuk masuk Indonesia? Kenapa demand mobil listrik di dalam negeri harus kita dorong dengan insentif? Karena sederhana, kalau kita mau bikin pabrik baterai, sel dan pack dari lithium, itu harus ada pengguna akhirnya dulu, siapa? ya mobil listrik atau motor listrik,” paparnya dalam acara “Energy & Mining Outlook 2023” CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis (23/02/2023).

Dia mengatakan, pihaknya masih melakukan negosiasi dengan Tesla dan BYD sampai saat ini.

“Bagaimana so far hasilnya? Relatively oke, negosiasi dengan Tesla masih berjalan, dengan BYD masih dalam tahapan awal,” ucapnya.

Bila kedua raksasa otomotif dunia ini benar akan berinvestasi di Tanah Air, maka baru lah Indonesia bisa menghitung berapa besar perkiraan kebutuhan komoditas tambang untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik, baik nikel, timah, aluminium, dan lainnya.

“Kalau mereka (BYD dan Tesla) masuk, Bapak bisa bayangkan berapa komponen yang harus dibangun, demand terhadap timah, aluminium, nikel dan lain-lain akan kelihatan seperti apa,” tuturnya.

BYD Kemenko Marves Mobil Listrik Vietnam
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleBus Pariwisata Terperosok di Guci: Isu Anak Menarik Tuas Rem?
Next Article Lift di Pakuwon Tower Jakarta Selatan Mengalami Kecelakaan, Tujuh Orang Terperangkap

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

5 November 2025

Gelombang PHK Global 2025: Amazon hingga Nestlé Pangkas Ribuan Pekerja

31 Oktober 2025

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Marie Kondo: Menata Barang, Menemukan Kebahagiaan

Biografi Alfi Salamah

Elon Musk Cetak Sejarah, Kekayaan Tembus Rp 7.000 Triliun

Profil Silva

Modus Baru Penipuan Video Call Gunakan Wajah Baim Wong

Techno Silva

Jenis-Jenis Bunga, Mengungkap Keindahan dan Pesan di Baliknya

Opini Alfi Salamah

Tiga Pekerjaan Masa Depan yang Paling Dibutuhkan Dunia

Techno Assyifa
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

PB XIII Hangabehi Wafat, Takhta Keraton Surakarta Tunggu Pewaris Resmi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.