Jakarta – DeepSeek dan ChatGPT kini menjadi dua model kecerdasan buatan (AI) yang banyak dibandingkan dalam dunia teknologi. Keduanya menggunakan model bahasa besar (LLM) dengan kemampuan pemrosesan bahasa alami (NLP), tetapi memiliki pendekatan berbeda dalam pengembangan dan penerapannya.
DeepSeek merupakan model AI yang bersifat open-source, memungkinkan pengembang perangkat lunak lain untuk memanfaatkannya secara lebih fleksibel. Sementara itu, ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI dengan pendekatan berbasis model Generative Pre-trained Transformer (GPT) yang lebih tertutup.
“DeepSeek menggunakan arsitektur Mixture of Experts (MoE), yang membagi tugas pemrosesan ke beberapa submodel untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi,” ungkap laporan dari CCN.
Model MoE pada DeepSeek memungkinkan hanya sebagian kecil dari jaringan yang diaktifkan pada setiap tugas, sehingga lebih hemat daya komputasi dibandingkan model monolitik seperti ChatGPT.
ChatGPT, di sisi lain, memiliki jumlah parameter lebih besar, dengan GPT-4 diperkirakan memiliki sekitar 1 triliun parameter. Model ini dilatih menggunakan data yang luas, termasuk teks dari internet, buku, dan jurnal, sehingga lebih unggul dalam menangani pertanyaan kompleks dengan konteks yang mendalam.
Dalam hal performa, DeepSeek lebih cepat dalam tugas-tugas teknis tertentu, seperti pemrograman dan pemecahan masalah logis. Namun, ChatGPT lebih fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk penulisan kreatif dan layanan pelanggan.
“DeepSeek lebih spesifik untuk tugas teknis, sedangkan ChatGPT lebih serbaguna untuk berbagai kebutuhan pengguna,” kata seorang analis AI di bidang teknologi.
Keunggulan lainnya adalah ketersediaan dan biaya penggunaan. DeepSeek dapat diakses secara gratis dan bersumber terbuka, sementara ChatGPT memiliki opsi gratis dan berbayar, dengan fitur tambahan bagi pelanggan premium.
Meskipun begitu, ada perbedaan dalam pendekatan keamanan data. DeepSeek mengumpulkan data seperti alamat IP dan informasi perangkat pengguna, yang menimbulkan kekhawatiran terkait kepatuhan terhadap peraturan privasi global, termasuk GDPR. Sementara itu, OpenAI telah menerapkan anonimisasi data dan mekanisme enkripsi untuk meningkatkan keamanan dan transparansi pengguna.
Dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, pilihan antara DeepSeek dan ChatGPT tergantung pada kebutuhan pengguna. Jika mencari AI yang lebih spesifik dan dapat dikustomisasi, DeepSeek bisa menjadi pilihan. Namun, jika membutuhkan model yang lebih fleksibel dan mudah digunakan, ChatGPT tetap menjadi solusi terbaik.