Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Tutup Usia di Tangerang

Roy Suryo dan Rismon Sianipar Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi

MKD Hukum Sahroni, Nafa, dan Eko Patrio, Dua Lolos

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Minggu, 9 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Thrifting: Gaya Stylish yang Ramah Lingkungan

Sebuah pakaian punya kisah lebih panjang ketika kita memberinya kesempatan kedua.
Alfi SalamahAlfi Salamah29 Oktober 2025 Happy
Thrifting
Ilustrasi Thrifting (.Pixabay)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Tren berkelanjutan kini semakin terasa kuat di dunia fashion salah satunya melalui aktivitas thrifting, yaitu memilih pakaian bekas layak pakai sebagai alternatif gaya hidup. Di tengah tekanan industri fast fashion yang terus memproduksi barang baru dalam jumlah besar, generasi muda mulai mencari cara supaya tampil stylish namun tetap tanggap terhadap isu lingkungan dan sosial.

Fenomena ini tak lepas dari fakta bahwa industri fashion cepat saji menghasilkan limbah tekstil besar dan berdampak pada lingkungan melalui penggunaan air, energi, dan zat kimia. Trendi thrifting muncul sebagai respon: membeli pakaian bekas tidak hanya lebih hemat, tetapi juga memperpanjang usia pakaian meminimalkan limbah dan konsumsi berlebihan.

Media sosial berperan besar dalam menyebarkan tren ini. Dari video “haul thrift” hingga jual‑beli online pakaian bekas, konten tentang thrifting makin mudah ditemukan. Sebagian kaum muda bahkan melihat thrifting sebagai peluang usaha, mem‑kurasi pakaian bekas dan menjualnya kembali dengan gaya unik. Dengan demikian, aktiviti ini tidak sekadar soal hemat belanja, melainkan soal nilai kreatif dan identitas.

“Dengan memilih pakaian bekas, kita memberi materi kesempatan kedua dan turut menjaga lingkungan,” ujar seorang pelaku jual‑beli thrift‑online yang mulai dari komunitas kampus. Pernyataan tersebut memberi gambaran bahwa thrifting kini bukan sekadar fashion, tetapi bagian dari kesadaran hidup yang lebih besar.

Meski demikian, tren ini juga menghadapi tantangan. Misalnya, karena permintaan meningkat, harga pakaian bekas di beberapa lokasi kini naik membuat thrifting tak selalu lebih murah seperti dulu. Kemudian ada juga stigma lama bahwa mengenakan pakaian bekas mencerminkan ketidakmampuan ekonomi padahal kenyataannya, banyak yang memilihnya justru karena nilai estetika dan etika.

Lebih lanjut, meskipun thrifting adalah langkah positif, bukan berarti tanpa risiko. Beberapa ahli mengingatkan bahwa membeli barang bekas secara berlebihan tetap bisa menjadi konsumsi berlebihan yang ironisnya menciptakan limbah baru.

Oleh karenanya, kunci keberlanjutan bukan hanya siapa memakai pakaian bekas, tapi bagaimana cara kita memilih, merawat, dan menghargainya agar punya umur panjang.

Untuk para pelaku atau penggemar thrifting, beberapa tips berikut bisa membantu agar aktivitas ini makin bermakna:

  1. Pilih pakaian dalam kondisi baik, dengan bahan yang masih layak pakai dan mudah dirawat.
  2. Kurasi dengan gaya sendiri pilih item unik yang sesuai kepribadian, bukan sekadar tren, untuk tampil autentik.
  3. Rawat pakaian dengan baik: cucilah seperlunya, simpan dengan rapi, dan lakukan perbaikan bila perlu agar umur pakai panjang.
  4. Gunakan platform jual‑beli thrift dengan etika: jika membeli dalam jumlah besar untuk dijual kembali, pikirkan keberlanjutan komunitas lokal.
  5. Visualisasikan pilihan ini sebagai bagian dari identitas hidup yang lebih sadar tampil stylish dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Dengan semakin vokalnya generasi muda terhadap isu lingkungan dan gaya hidup berkelanjutan, thrifting diprediksi akan terus tumbuh. Aktivitas ini bukan sekadar tren sementara, melainkan bagian dari pergeseran nilai dari “lebih banyak, lebih cepat” menuju “lebih sadar, lebih bermakna”. Bagi Anda yang ingin tampil stylish tanpa memberi beban besar pada planet ini, thrifting bisa jadi pilihan yang menarik dan penuh makna.

Fashion Berkelanjutan Gaya Hidup Hijau Generasi Muda Second handStyle Thrifting
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleBiaya Haji 2026 Berpeluang Turun Lewat Kontrak Jangka Panjang
Next Article Garut–BCA via Politri Tasikmalaya 

Informasi lainnya

Soft Living: Hidup lebih pelan, bahagia lebih lama

29 Oktober 2025

Kerja Seru di Luar Rumah, Bukan Sekadar Gaya

23 Mei 2025

Raqsat al-Batriq, Tarian Pinguin yang Bikin Pesta Makin Meriah

8 April 2025

Kades Wunut Klaten Bagikan THR Rp200 Ribu per Warga

31 Maret 2025

D’MASIV Menuju Panggung Dunia dari Ciledug ke Los Angeles

29 Maret 2025

Halal Kulture District Ajak Muslim Muda Sambut Ramadan Lebih Mindful

18 Februari 2025
Paling Sering Dibaca

Energi Para Pahlawan

Gagasan Syamril Al-Bugisyi

Rutinitas Kebersihan Rumah yang Bikin Hidup Lebih Nyaman

Daily Tips Ericka

Merince Kogoya dan Batas Ekspresi

Editorial Udex Mundzir

Menembus Gelap

Travel Udex Mundzir

Hukum Promosi ‘Beli Tiga Dapat Empat’ dalam Islam

Islami Assyifa
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

Wakil Wali Kota Bandung Diperiksa Kejaksaan, Bukan OTT

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.