Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

DPR Tinjau Masalah Jemaah Haji yang Terpisah Kloter dan Hotel

Timwas Haji DPR RI evaluasi sistem layanan syarikah Arab Saudi yang pisahkan keluarga jemaah.
ErickaEricka28 Mei 2025 Info Haji
jemaah haji terpisah kloter dan hotel 2025
Ilustrasi jemaah haji terpisah kloter dan hotel 2025 (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR RI memulai tugas lapangan mereka di Arab Saudi sejak Selasa (27/5/2025), menyikapi sejumlah persoalan krusial dalam pelaksanaan haji tahun ini. Salah satu isu utama yang menjadi sorotan adalah terpisahnya pasangan suami istri (pasutri) dan anggota keluarga dalam kloter maupun lokasi penginapan akibat sistem layanan baru.

Sistem yang digunakan Pemerintah Arab Saudi tahun ini menetapkan delapan syarikah sebagai penyedia layanan jemaah. Kebijakan ini berdampak signifikan pada pembagian kloter dan penempatan akomodasi yang menyebabkan sejumlah jemaah, termasuk pasutri, tidak lagi satu rombongan maupun tinggal di hotel yang sama.

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, memimpin langsung rombongan Timwas sebagai Amirul Hajj. Salah satu anggota Timwas, Marwan Dasopang, menyatakan bahwa keberangkatan ini tidak hanya sebagai kunjungan seremonial, tetapi sebagai wujud pelaksanaan fungsi pengawasan legislatif.

“Kami mengawal layanan yang disiapkan pemerintah kepada jemaah haji Indonesia. Jika ditemukan persoalan, kami akan menyampaikan masukan yang konkret,” ujar Marwan.

Dalam kunjungan tersebut, Timwas fokus mengevaluasi kualitas layanan mulai dari akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga kesiapan dan jumlah petugas haji. Menurut Marwan, pemisahan anggota keluarga akibat kebijakan syarikah menjadi salah satu masalah mendesak yang perlu diselesaikan sebelum puncak ibadah di Armuzna.

“Kita sudah menggelar pertemuan dengan pihak terkait, termasuk Dirjen Haji, pejabat Kemenag di Makkah dan Madinah, serta para syarikah. Mereka telah menyatakan komitmen untuk memfasilitasi pertemuan kembali anggota keluarga yang terpisah,” jelasnya.

Timwas juga memeriksa secara langsung kelayakan hotel, termasuk fasilitas dasar seperti air bersih, ketersediaan lift, jemuran pakaian, dan akses menuju Masjidil Haram. Layanan transportasi seperti bus salawat menjadi perhatian khusus, terutama bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas.

“Kami akan pastikan akses bus salawat ini tidak menyulitkan jemaah yang punya keterbatasan mobilitas,” tambah Marwan.

Aspek lain yang turut menjadi fokus Timwas adalah layanan konsumsi melalui jasa katering serta kesiapan petugas haji dalam mendampingi jemaah lanjut usia yang baru pertama kali ke luar negeri.

“Kita ingin memastikan petugas hadir dan tanggap ketika dibutuhkan. Jumlah mungkin sudah mencukupi, tapi efektivitasnya perlu kita pantau langsung,” ujarnya.

Kunjungan awal dilakukan di Madinah untuk meninjau situasi jemaah gelombang pertama. Selain itu, Timwas juga akan mengevaluasi jemaah haji khusus dan mengawasi potensi jemaah non-prosedural yang masih ditemukan akibat praktik penipuan.

“Kami terima laporan masih ada jemaah yang masuk tanpa prosedur resmi dan akhirnya dibuang ke Jeddah. Ini akan kami pastikan tidak terjadi lagi,” tegas Marwan.

Timwas akan berangkat secara bertahap sesuai kuota penerbangan, dengan gelombang lanjutan dijadwalkan pada 28, 30, dan 31 Mei 2025.

Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleBanjir Hantam Tambak, Desa Ponoragan Harap Induk Ikan dari Pemkab
Next Article DPR Minta Kemenag Kerja Ekstra Hadapi Puncak Haji 2025

Informasi lainnya

Kemenhaj Umumkan Penyakit Tak Lolos Syarat Haji 2026

5 November 2025

Biaya Haji 2026 Turun, Jemaah Hanya Bayar Rp54,1 Juta

29 Oktober 2025

Eks Menag: Pembagian Kuota Haji Harus Adil dan Proporsional

28 Oktober 2025

Kemenhaj dan Kejagung Perkuat Pengawasan Ibadah Haji Bebas Korupsi

30 September 2025

Kementerian Haji Baru Diharap Perkuat Diplomasi Indonesia

9 September 2025

BP Haji Usulkan Kartu Nusuk Dibagikan di Bandara Mulai 2026

22 Agustus 2025
Paling Sering Dibaca

Cara Membuat Kimchi Korea Autentik

Food Alfi Salamah

Membentuk Generasi Hebat, Lima Syarat Menjadi Anak Hebat

Opini Alfi Salamah

Pemerintahan Indonesia Masih Menggunakan Manajemen Penjajah

Editorial Udex Mundzir

Ramadhan Terbaik

Islami Syamril Al-Bugisyi

Kenaikan Harga BBM dan Tantangan Ketahanan Energi

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.