Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Dua Kapal Pinisi di CPI Makassar Bangga Pakai Produk Dalam Negeri

Alwi AhmadAlwi Ahmad15 September 2023 Nasional
Pembuatan dua kapal phinisi di Makasar
Dua kayu menjulang tinggi menjadi daya tarik utama di Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Sulawesi Selatan
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Makassar – Dua kerangka kayu menjulang tinggi menjadi daya tarik utama di Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasinya strategis, berdekatan dengan Pantai Losari, dan kerangka kayu ini bukan sembarang benda. Ia adalah kerangka kapal Pinisi, simbol perkapalan tradisional Nusantara.

Pembuatan kapal Pinisi ini menjadi sorotan dalam event internasional Multilateral Exercise Naval Komodo (MNEK) 2023 yang diadakan di Makassar. Di sekitar kerangka kapal, terdapat penjelasan tentang sejarah dan proses pembuatan kapal Pinisi.

Pembuat Kapal dari Bulukumba Menjadi Bagian Penting

Meski pembuatan kapal ini berlangsung di Makassar, 22 ahli pembuat kapal Pinisi didatangkan langsung dari Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba. Setiap kapal dikerjakan oleh 11 orang pembuat, atau yang dikenal dengan sebutan “panrita lopi.”

Menurut H Abdu Haris, seorang ahli pembuat kapal Pinisi, tujuannya adalah untuk mempertahankan bukti sejarah bahwa panrita lopi, pekerja kapal tradisional Sulawesi Selatan, berasal dari Bulukumba.

“Tujuannya bahwa bukti sejarah panrita lopi di Sulawesi Selatan, pekerjanya di Bulukumba, Kecamatan Bonto bahari, Desa Ara,” kata Abdul Haris seperti dikutip dari IDNtimes.

Menuju Singapura dan Australia dalam Waktu Singkat

Rencananya, dua kapal Pinisi ini akan selesai dalam waktu 8 bulan. Menurut Haris, ini termasuk waktu yang singkat, mengingat biasanya pembuatan satu kapal Pinisi memerlukan waktu lebih dari satu tahun jika pekerjaannya kurang.

Saat ini, pembuatan baru mencapai sekitar 25 persen. Kapal ini terbuat dari kayu ulin, atau yang sering disebut kayu besi oleh masyarakat setempat, yang datang dari Sulawesi Tenggara. Kapal Pinisi ini memiliki panjang sekitar 35 meter dan tinggi 2 meter.

Kapal Pinisi: Ikon Perkapalan Tradisional Nusantara

Kapal Pinisi adalah ikon perkapalan tradisional nusantara. Kapal ini digunakan oleh Suku Bugis untuk menjelajahi lautan Nusantara dan dunia. Sejak tahun 2017, kapal ini diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.

Umumnya, kapal Pinisi memiliki dua tiang layar utama dan tujuh layar. Dibuat secara tradisional oleh Suku Bugis di Tana Kapal Beru, Bulukumba, ini dikenal karena kemampuannya menghadapi ganasnya lautan.

Pameran yang Memukau Delegasi MNEK

Pameran pembuatan kapal Pinisi dalam acara MNEK mendapat perhatian luas, terutama dari militer angkatan laut dari 36 negara yang hadir. Delegasi internasional terkagum-kagum melihat tradisi pembuatan kapal ini, yang merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia.

Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Makassar, Zainal Ibrahim, pameran ini adalah bukti bahwa Indonesia, khususnya Suku Bugis, adalah bangsa maritim yang besar. Kapal Pinisi tetap menjadi sumber kebanggaan dan inspirasi dalam dunia perkapalan tradisional.

Memakai Produk Dalam Negeri

Dua kapal Phinisi yang anggun dan megah berdiri berjajar di CPI telah menarik perhatian bukan hanya karena desain dan keindahannya, tetapi juga karena penggunaan produk dalam negeri dalam proses finishing mereka.

Proses finishing ini melibatkan berbagai produk modern yang telah dikembangkan oleh perusahaan swasta nasional. Dari perekatan lem epoxy yang kuat, dempul khusus untuk kapal kayu yang tahan lama, hingga cat antifouling dan cat tahan cuaca berbasis Polyurethane yang mampu melindungi kapal dari kerasnya kondisi cuaca di perairan Indonesia.

Esma Wiyono, perwakilan dari perusahaan swasta yang menghasilkan produk bermerk Cketz, dengan bangga menyampaikan apresiasi terhadap pembuatan kapal Phinisi ini.

“Alhamdulillah, kami bisa mendukung pembuatan dua kapal Phinisi di CPI ini sebagai produk asli karya dalam negeri. Kami sangat bangga bisa ikut serta dalam kesuksesan pembuatan kapal ini,” ungkapnya dengan senyum.

Ia menegaskan bahwa seiring kemajuan di bidang industri yang telah dicapai bangsa indonesia , bahan bahan finishing produksi dalam negeri sudah mengungguli produk asing karena sudah disesuaikan dengan kondisi iklim Indonesia.

“Ini membuktikan bahwa produk dalam negeri lebih unggul dan banyak dipilih nelayan kita. Produk dalam negeri sudah disesuaikan kondisi iklim Indonesia,” tuturnya.

Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleAPBD-P 2023 Disahkan, Rustam Minta OPD Berpacu dengan Waktu
Next Article Milad ke-18, Himpaudi Jatim Gelar Corat-Coret Bermakna di Gedek Mojokerto

Informasi lainnya

Gempa Dahsyat Guncang Melonguane, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami

10 Oktober 2025

Logo Hari Santri 2025 ‘Pita Cakrawala’ Resmi Dirilis Kemenag

30 September 2025

27 September Resmi Jadi Hari Komedi Nasional

11 September 2025

Bansos Digital Diuji di Banyuwangi, Mensos Sebut Hemat Rp14 T

27 Agustus 2025

DPR Sahkan UU Haji dan Umrah, BP Haji Berubah Jadi Kementerian

26 Agustus 2025

Prabowo Targetkan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Nol Persen

15 Agustus 2025
Paling Sering Dibaca

Jokowi, Mengapa Masih Ikut Campur?

Editorial Udex Mundzir

Tips dan Perlengkapan Mendaki Gunung Rinjani bagi Pemula

Travel Alfi Salamah

Orde Baru Jauh Lebih Baik

Editorial Udex Mundzir

Bebas Bertanggung Jawab

Gagasan Syamril Al-Bugisyi

Ironi di Balik Program Bergizi

Opini Assyifa
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

WMSJ 2025 Hadir di Jakarta, Ribuan Pramuka Muslim Dunia Berkumpul

Pemecatan Shin Tae-yong, PSSI Hadapi Beban Pesangon Rp 60 Miliar

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.