Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Universitas Cipasung Tasikmalaya Adakan Pelatihan Media Digital STEAM untuk Guru KKG Wiradadaha 1

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Dua Kapal Pinisi di CPI Makassar Bangga Pakai Produk Dalam Negeri

Alwi AhmadAlwi Ahmad15 September 2023 Nasional
Pembuatan dua kapal phinisi di Makasar
Dua kayu menjulang tinggi menjadi daya tarik utama di Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Sulawesi Selatan
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Makassar – Dua kerangka kayu menjulang tinggi menjadi daya tarik utama di Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasinya strategis, berdekatan dengan Pantai Losari, dan kerangka kayu ini bukan sembarang benda. Ia adalah kerangka kapal Pinisi, simbol perkapalan tradisional Nusantara.

Pembuatan kapal Pinisi ini menjadi sorotan dalam event internasional Multilateral Exercise Naval Komodo (MNEK) 2023 yang diadakan di Makassar. Di sekitar kerangka kapal, terdapat penjelasan tentang sejarah dan proses pembuatan kapal Pinisi.

Pembuat Kapal dari Bulukumba Menjadi Bagian Penting

Meski pembuatan kapal ini berlangsung di Makassar, 22 ahli pembuat kapal Pinisi didatangkan langsung dari Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba. Setiap kapal dikerjakan oleh 11 orang pembuat, atau yang dikenal dengan sebutan “panrita lopi.”

Menurut H Abdu Haris, seorang ahli pembuat kapal Pinisi, tujuannya adalah untuk mempertahankan bukti sejarah bahwa panrita lopi, pekerja kapal tradisional Sulawesi Selatan, berasal dari Bulukumba.

“Tujuannya bahwa bukti sejarah panrita lopi di Sulawesi Selatan, pekerjanya di Bulukumba, Kecamatan Bonto bahari, Desa Ara,” kata Abdul Haris seperti dikutip dari IDNtimes.

Menuju Singapura dan Australia dalam Waktu Singkat

Rencananya, dua kapal Pinisi ini akan selesai dalam waktu 8 bulan. Menurut Haris, ini termasuk waktu yang singkat, mengingat biasanya pembuatan satu kapal Pinisi memerlukan waktu lebih dari satu tahun jika pekerjaannya kurang.

Saat ini, pembuatan baru mencapai sekitar 25 persen. Kapal ini terbuat dari kayu ulin, atau yang sering disebut kayu besi oleh masyarakat setempat, yang datang dari Sulawesi Tenggara. Kapal Pinisi ini memiliki panjang sekitar 35 meter dan tinggi 2 meter.

Kapal Pinisi: Ikon Perkapalan Tradisional Nusantara

Kapal Pinisi adalah ikon perkapalan tradisional nusantara. Kapal ini digunakan oleh Suku Bugis untuk menjelajahi lautan Nusantara dan dunia. Sejak tahun 2017, kapal ini diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.

Umumnya, kapal Pinisi memiliki dua tiang layar utama dan tujuh layar. Dibuat secara tradisional oleh Suku Bugis di Tana Kapal Beru, Bulukumba, ini dikenal karena kemampuannya menghadapi ganasnya lautan.

Pameran yang Memukau Delegasi MNEK

Pameran pembuatan kapal Pinisi dalam acara MNEK mendapat perhatian luas, terutama dari militer angkatan laut dari 36 negara yang hadir. Delegasi internasional terkagum-kagum melihat tradisi pembuatan kapal ini, yang merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia.

Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Makassar, Zainal Ibrahim, pameran ini adalah bukti bahwa Indonesia, khususnya Suku Bugis, adalah bangsa maritim yang besar. Kapal Pinisi tetap menjadi sumber kebanggaan dan inspirasi dalam dunia perkapalan tradisional.

Memakai Produk Dalam Negeri

Dua kapal Phinisi yang anggun dan megah berdiri berjajar di CPI telah menarik perhatian bukan hanya karena desain dan keindahannya, tetapi juga karena penggunaan produk dalam negeri dalam proses finishing mereka.

Proses finishing ini melibatkan berbagai produk modern yang telah dikembangkan oleh perusahaan swasta nasional. Dari perekatan lem epoxy yang kuat, dempul khusus untuk kapal kayu yang tahan lama, hingga cat antifouling dan cat tahan cuaca berbasis Polyurethane yang mampu melindungi kapal dari kerasnya kondisi cuaca di perairan Indonesia.

Esma Wiyono, perwakilan dari perusahaan swasta yang menghasilkan produk bermerk Cketz, dengan bangga menyampaikan apresiasi terhadap pembuatan kapal Phinisi ini.

“Alhamdulillah, kami bisa mendukung pembuatan dua kapal Phinisi di CPI ini sebagai produk asli karya dalam negeri. Kami sangat bangga bisa ikut serta dalam kesuksesan pembuatan kapal ini,” ungkapnya dengan senyum.

Ia menegaskan bahwa seiring kemajuan di bidang industri yang telah dicapai bangsa indonesia , bahan bahan finishing produksi dalam negeri sudah mengungguli produk asing karena sudah disesuaikan dengan kondisi iklim Indonesia.

“Ini membuktikan bahwa produk dalam negeri lebih unggul dan banyak dipilih nelayan kita. Produk dalam negeri sudah disesuaikan kondisi iklim Indonesia,” tuturnya.

Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleAPBD-P 2023 Disahkan, Rustam Minta OPD Berpacu dengan Waktu
Next Article Milad ke-18, Himpaudi Jatim Gelar Corat-Coret Bermakna di Gedek Mojokerto

Informasi lainnya

Gempa 6,1 Guncang Maluku Utara, Warga Sempat Panik tapi Tak Berpotensi Tsunami

2 November 2025

Wartawan Sambut Positif Dialog Terbuka Erick Thohir di Kemenpora

29 Oktober 2025

GOnews.id Raih Verifikasi Faktual, Kado di Hari Sumpah Pemuda

28 Oktober 2025

Gempa Dahsyat Guncang Melonguane, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami

10 Oktober 2025

Logo Hari Santri 2025 ‘Pita Cakrawala’ Resmi Dirilis Kemenag

30 September 2025

27 September Resmi Jadi Hari Komedi Nasional

11 September 2025
Paling Sering Dibaca

Israel vs Iran: Medan Dominasi, Bukan Lagi Proxy

Editorial Udex Mundzir

Makan Siang Gratis, Solusi Nutrisi?

Opini Lina Marlina

Rombak Kabinet, Reformasi Aparat

Editorial Udex Mundzir

Sultan Aji Muhammad Sulaiman: Pemimpin Bijak Kutai Kartanegara

Biografi Assyifa

5 Tips Efektif Mengatur Waktu Selama Ramadhan

Islami Alfi Salamah
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.