Samarinda – Maraknya kasus asusila yang menimpa anak-anak belia membuat banyak orang tua merasa khawatir. Mereka berharap ada langkah nyata untuk mengatasi masalah moral yang melibatkan generasi muda saat ini.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi menyambut baik langkah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, yang mengembalikan program Pendidikan Moral Pancasila (PMP) ke sekolah-sekolah. Menurutnya, program ini dapat menjadi solusi dalam membentuk moral anak sejak usia dini guna menangkal perilaku menyimpang.
PMP, yang dulunya merupakan mata pelajaran wajib di era Orde Baru, kini dihidupkan kembali oleh Abdul Mu’ti dengan harapan bisa membentuk karakter bangsa berlandaskan Pancasila.
“Saya sangat mendukung kebijakan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ini,” ucap Darlis belum lama ini.
Darlis menekankan pentingnya pendidikan moral yang diberikan sejak anak di bangku Sekolah Dasar (SD) agar nilai-nilai yang diajarkan dapat tertanam kuat dan berkelanjutan hingga dewasa.
Ia menambahkan bahwa pendidikan moral harus berlanjut ke jenjang sekolah berikutnya. Jika hanya diberikan di SD tanpa kesinambungan, dampaknya tidak akan signifikan pada perkembangan karakter anak.
“Ini investasi jangka panjang yang harus konsisten, tidak bisa berhenti di tengah jalan,” jelasnya.
Darlis juga menyoroti pentingnya moral dalam pendidikan. Menurutnya, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tidak hanya ditentukan oleh ilmu, tetapi juga moral. Banyak pihak lebih mengutamakan ilmu tanpa memperhatikan moral, padahal moral memiliki peran penting dalam kehidupan.
“Mereka yang bermoral akan lebih baik dari yang sekadar berilmu. Ilmu tanpa moral hanya akan menjadi sia-sia,” katanya.
Darlis berharap, dengan kembalinya PMP, perilaku menyimpang di kalangan anak-anak dapat dikurangi. Selain itu, ia optimis bahwa pendidikan moral yang kuat akan mencetak generasi bangsa yang berkualitas.
“Semoga PMP ini bisa menjadi dasar bagi moral anak-anak, sehingga bangsa ini memiliki SDM yang berintegritas,” pungkasnya.