Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Swedia resmi menandatangani empat nota kesepahaman (MoU) di bidang kesehatan, mencakup kerja sama layanan umum, pengendalian resistensi antimikroba, pembangunan pusat radioterapi, serta pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular. Salah satu hasil konkret dari kerja sama ini adalah hibah sebesar Rp15,3 miliar untuk Rumah Sakit Kanker Dharmais.
MoU ditandatangani oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Kesehatan Swedia Acko Ankarberg Johansson dalam forum “Advancing Cooperation for a Healthier Future” di Jakarta, Selasa (27/5/2025). Bantuan Swedia ini diharapkan mendorong transformasi sistem kesehatan Indonesia melalui transfer teknologi, peningkatan keterampilan tenaga kesehatan, serta integrasi inovasi digital dan teknologi medis.
“Melalui kerja sama ini, kami ingin melihat apakah solusi kesehatan modern Swedia bisa diaplikasikan di Indonesia, terutama untuk penyakit-penyakit kompleks seperti kanker dan diabetes,” ujar Budi Gunadi.
Kerja sama juga mencakup kemitraan Kementerian Kesehatan dengan AstraZeneca untuk memperkuat pengendalian penyakit tidak menular dan kolaborasi dengan Essity dalam pengendalian resistensi antimikroba (AMR). Swedia juga mendorong proyek skrining anemia di tingkat komunitas bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan HemoCue.
Direktur Business Sweden Sri Kumala Chandra menjelaskan bahwa RS Dharmais akan menerima hibah sebesar 9 juta krona Swedia (setara Rp15,3 miliar) dari Swedfund untuk pengembangan fasilitas radioterapi. Dana tersebut diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu pasien yang selama ini bisa mencapai beberapa bulan.
“Dengan bantuan ini, akses terhadap layanan radioterapi di RS Dharmais bisa semakin luas dan cepat,” terang Kumala.
Selain Dharmais, Swedia juga mempertimbangkan mendukung renovasi RS Fatmawati agar layanan rumah sakit lebih terpusat dan efisien. Proposal tahap awal telah diajukan, namun masih menunggu penilaian dari Kementerian Keuangan dan Bappenas.
Sementara itu, Menkes Swedia Acko Ankarberg Johansson menegaskan komitmennya untuk mendukung sistem kesehatan Indonesia yang tangguh dan modern. “Kami bangga menjadi mitra strategis Indonesia dalam membangun sistem kesehatan masa depan yang inklusif dan berdampak luas,” ujarnya.