Sangatta – “Ilmu tanpa akhlak akan kehilangan arah.” Kalimat itu meluncur dari mulut Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi, saat memperingati Sumpah Pemuda ke-97. Di tengah berbagai tantangan zaman, ia menyerukan peran strategis pemuda sebagai motor utama pembangunan nasional, yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tapi juga tangguh secara moral.
Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyampaikan bahwa generasi muda memegang kunci masa depan Indonesia. Mereka dituntut untuk terus belajar, bekerja keras, menjaga fisik melalui olahraga, dan memberikan kontribusi nyata dalam berbagai bidang, termasuk sosial dan ketahanan pangan.
“Peran pemuda adalah mengumpulkan ilmu dan pengetahuan dalam mempersiapkan pembangunan. Belajar tidak mengenal kata berhenti, melatih fisik dengan olahraga, serta mendukung kemandirian bangsa melalui ketahanan pangan,” ujar Jimmi.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan bukan semata soal teknologi atau sumber daya, tapi juga ditentukan oleh karakter pemudanya. Ia menekankan pentingnya empati, keikhlasan, serta semangat membantu tanpa pamrih sebagai nilai luhur yang harus ditanamkan.
“Pemuda perlu mendalami upaya membantu masyarakat tanpa pamrih, mengenal ikhlas dan yakin atas rezeki yang halal. Dengan keberkahan, manfaatnya akan lebih besar bagi bangsa dan masyarakat NKRI tercinta,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa akhlak dan spiritualitas merupakan penyeimbang penting dalam membentuk pemuda yang visioner dan berintegritas. Tanpa keduanya, ilmu pengetahuan bisa menjadi senjata yang kehilangan arah.
Selain itu, Jimmi mengingatkan bahwa ketahanan nasional tidak bisa hanya bertumpu pada kekuatan politik dan ekonomi. Nilai-nilai gotong royong, solidaritas, dan kemandirian sosial harus menjadi fondasi utama yang dipupuk sejak dini.
Di tengah peringatan penuh makna ini, Jimmi berharap para pemuda Kutai Timur dapat terus menjadi teladan dalam semangat belajar, memiliki kesadaran sosial tinggi, serta siap berperan aktif dalam membangun Indonesia yang adil, mandiri, dan berdaya saing di masa depan.
“Sumpah Pemuda adalah momentum untuk memperbarui tekad. Pemuda Kutai Timur dan seluruh Indonesia harus menjadi pelaku perubahan yang berpikir positif, bekerja keras, dan berbuat tulus demi kemajuan bangsa,” pungkasnya.
