Jakarta – Pengamat film, Hikmat Darmawan menyampaikan perkiraannya, bahwa industri film Indonesia akan menarik 60 juta penonton tahun ini setelah pertumbuhan positif pada 2023, Jumat (9/2/2024).
“Dari segi perolehan penonton sudah pulih, tetapi dari segi pendapatan belum terlalu membayar kerugian dua tahun kemarin,” ungkap hikmat.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat industri film nasional makin tumbuh positif sepanjang 2023. Berhasil menyedot 55 juta penonton bioskop tanah air.
Tercatat ada 20 film Indonesia yang mendapatkan lebih dari 1 juta penonton pada tahun lalu, di antaranya:
- Sewu Dino (4.891.609)
- Di Ambang Kematian (3.302.047)
- KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni(2.923.650)
- Pengabdi Setan 2: Communion (2.685.837)
- Ngeri-Ngeri Sedap (2.668.434).
Hikmat mengatakan industri film Indonesia memiliki potensi untuk menarik lebih dari 60 juta penonton. Dengan syarat penambahan dan persebaran bioskop yang lebih merata.
Menurutnya, saat ini, persebaran bioskop masih terpusat di Jabodetabek dengan persentase 60 persen. Kondisi ini membuat jumlah layar bioskop menjadi terbatas dan film yang diproduksi mendapatkan jatah tayang yang minim.
“Karena jumlah layar sedikit, produksi jumlah film yang tidak dapat tempat karena terlalu banyak (film), dan daya tampung (bioskop) tidak cukup,” pungkasnya.