Kukar – Seperti menanam benih di tanah subur, pemerintah berharap program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang diluncurkan pada 10 Februari 2025 mampu mengubah perilaku masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran pentingnya deteksi dini sebelum penyakit berkembang menjadi kondisi serius.
Kepala Dinas Kesbangpol Kutai Kartanegara, Rinda Desianti, menuturkan bahwa PKG bukan hanya fokus pada pengobatan, melainkan mengedepankan upaya promotif dan preventif. Melalui skrining rutin, masyarakat diajak untuk mengenali kondisi pra-penyakit sehingga tindakan pencegahan bisa dilakukan sejak dini.
“Kita ingin masyarakat sadar bahwa kesehatan harus dijaga sebelum sakit datang. Dengan pemeriksaan rutin, faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, gangguan jantung, dan penyakit kronis lain dapat dikenali lebih awal,” kata Rinda.
Lebih jauh, program PKG juga menargetkan penurunan angka komplikasi penyakit, kecacatan, serta kematian akibat keterlambatan penanganan. Sasaran layanan ini mencakup semua kelompok usia, dari bayi baru lahir, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia, dengan jenis pemeriksaan yang disesuaikan berdasarkan tahapan siklus hidup mereka.
Dalam memperluas jangkauan sosialisasi, pemerintah melibatkan perguruan tinggi, mahasiswa, serta tenaga paramedis. Mahasiswa diharapkan turut menjadi agen perubahan dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan berkala dan penggunaan aplikasi Satu Sehat Mobile sebagai media utama pendaftaran serta pengelolaan data kesehatan.
Rinda menambahkan bahwa perubahan perilaku ini merupakan fondasi dalam membangun budaya hidup sehat nasional. Dengan semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya deteksi dini, beban pada sistem pelayanan kesehatan di masa depan juga akan berkurang secara signifikan.
“Deteksi dini adalah kunci. Semakin cepat risiko diketahui, semakin besar peluang kita untuk mencegah penyakit berkembang,” tutupnya.