Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Putin Terpuruk Akibat Kekalahan-Kekalahan di Ukraina.

Brigade ke-72 Rusia yang ditempatkan di garis depan pertempuran disebut mengalami kerusakan parah.
Dexpert CorpDexpert Corp11 Mei 2023 Global
lebih dari 20000 tentara rusia tewas dan 80000 lainnya terluka dalam lima bulan pertempuran di ukraina timur khususnya di bakh
(AFP via Getty Images/DIMITAR DILKOFF)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Presiden Rusia, Vladimir Putin, meluncurkan sebuah “operasi khusus militer” resmi di Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022. Setelah hampir 442 hari berlalu, pasukan Moskow terlihat mengalami kesulitan dalam melakukan serangan.

Dalam peristiwa terbaru, pasukan Rusia telah dipukul mundur oleh Ukraina dan terlihat terdesak dari kota Bakhmut pada hari Rabu (10/5/2023). Brigade Serangan Independen Ketiga Ukraina juga telah mengonfirmasi peristiwa tersebut.

Brigade ke-72 Rusia yang ditempatkan di garis depan pertempuran disebut mengalami kerusakan parah. Para tentara juga dilaporkan melarikan diri dari daerah itu.

“Skuadron ke-6 dan ke-7 dari brigade ini hampir seluruhnya hancur, intelijen brigade dihancurkan, sejumlah besar kendaraan tempur dihancurkan, sejumlah besar tahanan diambil,” kata pemimpin Brigade Serangan Independen Ketiga Ukraina, Andriy Biletsky, dikutip Reuters.

Sebelumnya, bos tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin, sempat mengatakan bahwa Brigade ke-72 Rusia mundur sepanjang 3 km sehari sebelumnya pada Selasa. Akibatnya, pasukannya kehilangan 500 orang.

Namun sayangnya, pemerintah Putin di Kremlin belum memberi komentar. Sementara pemimpin militer Ukraina mengatakan Rusia masih berusaha untuk memenangkan Bakhmut padahal situasinya sulit.

Bukan yang Pertama

Fenomena pasukan Rusia yang mundur dari wilayah Ukraina juga sempat terjadi dalam beberapa kesempatan. Bulan lalu, tentara Kyiv berhasil terus memukul mundur militer Rusia di wilayah Kherson.

Berdasarkan laporan Al Jazeera, rekaman geolokasi yang diterbitkan oleh seorang reporter militer Rusia pada 22 April menunjukkan bahwa pasukan Ukraina telah menetapkan posisi di utara Oleshky, 7 km dari pusat kota Kherson. Ini merupakan lanjutan dari mundurnya pasukan Kremlin dari kota pekan lalu.

“Musuh memang melakukan serangan di tepi kiri menggunakan perahu kecil yang disediakan sebagai bagian dari bantuan militer Amerika Serikat (AS),” tulis seorang reporter militer Rusia yang mengunggah sebagai Rybar.

Reporter Rusia lainnya menulis pada 20 April bahwa pasukan Ukraina telah memperkuat posisi mereka di tepian Sungai Dnipro tempat pasukan Moskow berlindung.

“Berkat kebodohan kami, musuh di sana telah membuat pasokan yang stabil untuk diri mereka sendiri, mengumpulkan kekuatan, mengevakuasi yang terluka, membawa perbekalan dan amunisi,” tulis reporter itu di Telegram.

Institute for the Study of War (ISW) yang berpusat di Washington menyebut pengelompokan Rusia di Kherson kemungkinan besar adalah yang paling tidak terorganisir. Diketahui, Ukraina terus melaporkan kemajuan sementara Rusia mengalami kekurangan personil.

Militer Rusia juga sempat mengumumkan menarik pasukannya dari tepi barat sungai Dnieper di wilayah Kherson Selatan Ukraina yang dianeksasi oleh Moskow pada September 2022 silam.

Kegagalan di Awal Invasi

Pada awal invasi hingga kini, Rusia juga berulang kali gagal untuk menyerang dan menduduki Kyiv. Dua bulan setelah invasi pertama, terungkap alasan mengapa pasukan Moskow gagal menduduki ibu kota Ukraina meski sudah berada di sekitar kota itu.

Dalam menghadapi serangan Rusia awal invasi, pihak Ukraina menggunakan sebuah strategi baru, yakni menciptakan banjir buatan di wilayah Utara kota Kyiv.

Banjir ini sendiri dibuat dengan cara membuka bendungan yang berada di Demydiv. Ini membuat Sungai Irpin membanjiri desa dan ribuan hektar di sekitarnya. Langkah itu sejak itu dianggap berhasil menghentikan tentara dan tank Rusia menerobos garis Ukraina.

Sekitar dua bulan kemudian, orang-orang di desa itu masih menghadapi dampak banjir. Para warga pun masih menggunakan perahu karet untuk bergerak dan menanami petak-petak kering yang tersisa dengan bunga dan sayuran.

Jumlah Nyawa yang Terenggut

Sebuah dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) yang salah satu terkait perang Rusia dan Ukraina bocor pada April lalu. Dokumen menjabarkan jumlah korban jiwa dari sisi militer Moskow maupun Kyiv, yang mencapai total 354.000 tentara.

Mengutip Reuters dan Al Jazeera, total militer Rusia yang menjadi korban mencapai 189.500 hingga 223.000. Sebanyak 35.500 hingga 43.000 meregang nyawa dalam aksi militer sementara 154.000 hingga 180.000 terluka.

Di sisi Ukraina ada 124.500 hingga 131.000 total korban. “Termasuk 15.500 hingga 17.500 tewas dan 109.000 hingga 113.500 terluka,” lapor dokumen berjudul ‘Rusia/Ukraina-Menilai Keberlanjutan dan Pengurangan Tempur’ itu.

Jika hal ini benar, konflik dua tetangga itu akan menjadi perang paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia Kedua (PD 2). Belum ada verifikasi dokumen secara independen.

Beberapa negara termasuk Rusia dan Ukraina, mempertanyakan kebenarannya. Sementara pejabat AS mengatakan beberapa file tampaknya telah diubah.

Bakhmut Kyiv Perang Rusia Ukraina Putin Rusia Kalah
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleExpo Karya Sekolah Penggerak: Inovasi dan Kreativitas Modal Pendidikan Unggul
Next Article Dikenalkan Jokowi saat KTT ASEAN 2023, Ini Sejarah Kapal Pinisi

Informasi lainnya

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

15 Oktober 2025

Dubes Palestina Kritik Rencana Damai 20 Poin Trump untuk Gaza

30 September 2025

UK, Kanada, dan Australia Akui Kedaulatan Palestina

22 September 2025

Peringatan Tsunami Usai Gempa M 7,4 di Kamchatka Rusia

13 September 2025

142 Negara Dukung Deklarasi PBB Soal Palestina-Israel

13 September 2025

WMSJ 2025 Hadir di Jakarta, Ribuan Pramuka Muslim Dunia Berkumpul

6 September 2025
Paling Sering Dibaca

Tips Mengatasi Demam Setelah Puncak Haji untuk Jamaah

Islami Alfi Salamah

Ironi di Balik Program Bergizi

Opini Assyifa

Childfree dalam Pandangan Islam

Islami Alfi Salamah

Hukum dan Tata Cara Distribusi Kulit Hewan Qurban dalam Islam

Islami Udex Mundzir

Pandemi Berlalu, Industri Film Indonesia Proyeksikan Pertumbuhan

Happy Ericka
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.