Kutai Kartanegara – Desa Rapak Lambur di Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), memperkenalkan cara unik untuk menanamkan semangat nasionalisme. Setiap hari, tepat pukul 10.00 WITA, aktivitas di kantor desa sejenak dihentikan demi satu momen sakral: menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama.
Kebijakan ini bukan sekadar formalitas. Menurut Kepala Desa Muhammad Yusuf, tradisi menyanyikan lagu kebangsaan di tengah hari itu menjadi simbol semangat kebangsaan yang hidup, bahkan di unit pemerintahan terkecil. Ia menyebut, ini adalah bagian dari “budaya kerja berjiwa nasionalisme” yang kini menjadi identitas khas desa mereka.
“Kami ingin membentuk pegawai yang bukan hanya disiplin dan profesional, tetapi juga memiliki kecintaan mendalam pada bangsa dan negara,” ungkap Yusuf, Kamis (6/3/2025).
Begitu lagu kebangsaan dikumandangkan, semua pegawai berdiri tegap tanpa terkecuali. Bahkan warga yang sedang berada di kantor desa pun turut menghentikan aktivitas mereka dan ikut menghormati. Tak ada paksaan, hanya semangat bersama yang sudah menjadi budaya.
Tradisi ini, menurut Yusuf, bukan hanya memperkuat nasionalisme, tetapi juga membangun rasa solidaritas dan kebersamaan di lingkungan kerja.
“Kita ingin menunjukkan bahwa nasionalisme bisa tumbuh dari bawah, dari desa. Kalau di level desa bisa diterapkan, apalagi di level yang lebih tinggi,” tambahnya.
Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Rapak Lambur kini menjadi sorotan dan inspirasi. Di era ketika banyak orang memaknai nasionalisme hanya saat upacara kenegaraan, desa ini justru menghadirkan semangat kebangsaan dalam keseharian.
Dengan tradisi sederhana namun bermakna ini, Desa Rapak Lambur berharap dapat menjadi contoh nyata bahwa cinta Tanah Air tak harus datang dari kota besar—tapi bisa tumbuh kuat dari desa kecil yang punya komitmen besar.

