Karawang – Stasiun Whoosh Karawang resmi mulai beroperasi pada Selasa (24/12), menawarkan 20 jadwal kereta per hari. Sebanyak 10 perjalanan diberangkatkan dari Stasiun Whoosh Halim dan 10 perjalanan lainnya dari Stasiun Whoosh Tegalluar. Langkah ini diharapkan mempermudah mobilitas warga Karawang, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, menjelaskan bahwa pembukaan Stasiun Whoosh Karawang merupakan bagian dari rencana besar Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dengan ini, jumlah stasiun operasional bertambah menjadi empat.
“Pengoperasian stasiun ini sesuai arahan Menko Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Perhubungan Dudi Purwagandi, yang ingin pembukaan dilakukan lebih cepat,” kata Dwiyana dalam pernyataannya di Stasiun Karawang.
Ia menambahkan bahwa lokasi strategis stasiun ini mendukung kemudahan akses masyarakat. Selain itu, fasilitas pendukung seperti shuttle bus gratis ke pusat perbelanjaan Grand Outlet dan Villagio meningkatkan kenyamanan penumpang.
Dwiyana juga mengungkapkan, kereta cepat Whoosh saat ini melayani sekitar 20.000 penumpang per hari. Kehadiran Stasiun Karawang diperkirakan akan menambah 3.000 hingga 5.000 penumpang harian. Jumlah ini dapat meningkat jika integrasi akses jalan ke pusat kota Karawang diselesaikan.
“Kami optimis, pada Februari 2025 jadwal perjalanan akan meningkat menjadi 62 keberangkatan per hari. Dari jumlah tersebut, 32 kereta akan berhenti di Stasiun Karawang,” tambahnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya peran stasiun ini dalam mendukung ekonomi lokal.
“Dampak positifnya besar, baik bagi Karawang, Jawa Barat, maupun Indonesia secara keseluruhan,” ujar AHY.
Pemerintah berharap, peningkatan jumlah penumpang akan memperkuat peran Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai transportasi utama. Infrastruktur ini dinilai tidak hanya mempermudah konektivitas Jakarta dan Bandung, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga di sekitarnya.
