Tegal – Peristiwa menggemparkan terjadi di Pelabuhan Jongor, Tegal, Jawa Tengah, pada Senin malam tanggal 14 Agustus 2023. Kebakaran melanda puluhan kapal yang bersandar di pelabuhan tersebut, mengirimkan kobaran api membara ke langit malam. Meskipun peristiwa ini tidak menelan korban jiwa, namun kerugian material yang ditimbulkan sangat besar.
Tim jurnalis telah melacak sebab-sebab dibalik fenomena kebakaran ini, dan mengungkapkan beberapa faktor yang turut berkontribusi terhadap peristiwa tragis ini.
Kapal-kapal dengan Lapisan Fiberglass Percepat Kebakaran
Salah satu fakta menarik yang terungkap adalah bahwa banyak kapal yang terbakar dilapisi dengan fiberglass. Lapisan ini, meskipun memiliki keunggulan dalam hal ringan, ternyata mempercepat proses terbakar kapal. Sifat material tersebut membuat api lebih cepat menjalar dan merusak struktur kapal.
“Api cepat menyebar karena konstruksi kapal yang dipalisi fiber. Kebakaran kapal cepat terbakar dan cepat menjalar ke kapal lain,” ungkap salah satu warga di dekat lokasi.
Kondisi Cuaca yang Tak Menguntungkan
Cuaca buruk dengan tiupan angin kencang menjadi faktor utama yang memperburuk situasi. Angin kencang memainkan peran dalam mempercepat penyebaran api dari satu kapal ke kapal lainnya. Kapal-kapal yang bersandar dengan jarak yang sangat rapat juga menyulitkan upaya memadamkan api, sehingga kobaran tersebut cepat menjalar.
Dugaan Korsleting sebagai Pemicu
Berdasarkan informasi yang diterima, dugaan awal penyebab kebakaran ini adalah korsleting listrik. Sebuah kapal yang mengalami korsleting listrik diduga menjadi titik awal peristiwa tersebut. Kemudian, api dengan cepat merembet ke kapal-kapal lainnya yang terletak berdekatan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut dugaan pemicu kebakaran puluhan kapal di Pelabuhan Jongor, Tegalsari, Tegal adalah korsleting. Dari informasi yang diterima, ada kapal yang mengalami korsleting listrik kemudian terbakar.
“Indikasi awal ada kapal korsleting, kemudian merembet ke kapal lainnya,” kata Ganjar, dilansir detikJateng, Selasa (15/8/2023).
“Wali Kota Tegal terus mengupdate, tim dari Pemprov juga sudah kami turunkan ke lapangan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu,” kata Ganjar.
Upaya Penanganan dan Dampak Sosial
Otoritas setempat dengan cepat merespons peristiwa ini dengan melibatkan petugas gabungan dan pemadam kebakaran dari berbagai daerah di sekitar pelabuhan. Meskipun api berhasil diredam, proses pendinginan tetap dijalankan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kobaran api susulan.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kerugian material sangat besar. Sebanyak 52 kapal dilaporkan terbakar hangus dalam kejadian tersebut. Selain kerugian finansial bagi pemilik kapal, insiden ini juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi komunitas nelayan dan sektor maritim di wilayah tersebut.
Kebakaran massal kapal di Pelabuhan Jongor, Tegal, menjadi pengingat akan risiko dan tantangan yang dihadapi dalam menjaga keselamatan kapal dan infrastruktur maritim. Pemerintah setempat diharapkan akan melakukan evaluasi mendalam terhadap peraturan keamanan dan tindakan pencegahan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
