Move on bukan perkara mudah, terutama saat hati masih terikat pada kenangan yang telah berlalu. Rasa sakit, kecewa, dan kehilangan sering kali membuat seseorang sulit melangkah ke depan.
Namun, dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Hanan Attaki membagikan tiga langkah penting agar proses move on menjadi lebih ringan dan bermakna.
- Ingat Kebesaran Allah
Saat seseorang terlalu larut dalam kesedihan, ia cenderung lupa bahwa Allah adalah Penguasa Segala Urusan. Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya, meskipun terkadang keputusan-Nya terasa berat di hati.
“Allah yang menggenggam hati kita, dan Dia yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita,” ujar Ustaz Hanan dalam salah satu ceramahnya.
Mengingat kebesaran Allah membantu kita menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas izin-Nya. Jika sesuatu diambil dari kita, itu bukan tanpa alasan. Bisa jadi, Allah sedang melindungi kita dari sesuatu yang lebih buruk atau sedang menyiapkan sesuatu yang jauh lebih baik.
- Lepaskan Masa Lalu dan Berdamai dengan Rasa Sakit
Banyak orang sulit move on karena terus menggenggam erat kenangan yang seharusnya sudah dilepaskan. Padahal, semakin kita mempertahankan sesuatu yang tidak lagi menjadi bagian dari hidup kita, semakin sulit pula kita menemukan kebahagiaan yang baru.
“Memaafkan bukan berarti melupakan, tetapi menerima bahwa apa yang terjadi adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus kita lewati,” tambahnya.
Melepaskan masa lalu tidak berarti menghapus semua kenangan, tetapi lebih kepada menerima kenyataan bahwa segala sesuatu yang telah terjadi adalah bagian dari takdir Allah. Alih-alih menyesali, lebih baik jadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran berharga. Dengan begitu, hati akan terasa lebih ringan dan siap untuk menyambut masa depan.
- Percaya Bahwa Allah Punya Rencana Besar
Saat kehilangan seseorang atau sesuatu, bukan berarti hidup kita berakhir. Justru, itu adalah tanda bahwa Allah sedang menyiapkan rencana yang jauh lebih baik.
“Jangan sibuk menyesali yang telah pergi, fokuslah pada masa depan yang Allah rancang untukmu,” kata Ustaz Hanan.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu berprasangka baik kepada Allah. Mungkin hari ini kita merasa sedih dan kehilangan, tetapi di masa depan, kita akan memahami bahwa apa yang terjadi adalah bagian dari jalan menuju kebahagiaan yang lebih besar.
Bagaimana Cara Praktis Menerapkan 3 Langkah Ini?
- Perbanyak doa dan ibadah – Dekatkan diri kepada Allah dengan sholat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an.
- Alihkan fokus ke hal yang lebih positif – Sibukkan diri dengan kegiatan bermanfaat, seperti menekuni hobi, belajar hal baru, atau membantu orang lain.
- Kelilingi diri dengan lingkungan yang baik – Bersama teman dan keluarga yang mendukung, proses move on akan terasa lebih mudah.
- Menulis jurnal rasa syukur – Setiap hari, tuliskan hal-hal baik yang terjadi agar hati lebih fokus pada nikmat Allah daripada kesedihan.
Move On dengan Keyakinan Penuh
Dengan mengikuti tiga langkah ini, move on akan terasa lebih ringan. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari takdir Allah. Tidak ada yang benar-benar hilang dalam hidup ini, hanya berpindah sesuai dengan skenario terbaik yang telah Allah siapkan.
Tetaplah berprasangka baik kepada-Nya, karena setiap kehilangan adalah bagian dari perjalanan menuju kebahagiaan yang sejati. Jika kamu sedang berusaha move on, percayalah bahwa sesuatu yang lebih baik sedang menanti di depan.