Tasikmalaya – “Kedisiplinan adalah jembatan menuju kelulusan,” tegas Yayat Hidayat, Penanggung Jawab Tempat Ujian (PJTU) Universitas Terbuka (UT), saat mengawasi pelaksanaan ujian tatap muka di SMA Negeri 5 Tasikmalaya, Sabtu hingga Minggu, (14–15/6/2025).
Selama dua hari, ratusan mahasiswa UT dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya serta berbagai daerah lainya yang saat ini berada Tasikmalaya mengikuti ujian ini. Momen ini menjadi bagian penting dari siklus akademik UT yang rutin digelar dua kali dalam setahun.

Yayat menjelaskan bahwa pelaksanaan ujian turut melibatkan Penanggung Jawab Lokasi Ujian (PJLU) dan para pengawas dari guru-guru SMAN 5. Ia menekankan pentingnya penjadwalan sistematis dan transparansi data peserta, termasuk ruangan, hingga tata letak duduk peserta yang dapat diakses secara daring.
“Ujian dibagi dalam lima sesi. Tidak semua mahasiswa mengikuti seluruh sesi karena jadwal sudah ditentukan sebelumnya. Sistem UT memastikan tidak ada benturan jadwal,” terang Yayat seusai sesi pertama.
Ia juga mengungkapkan bahwa ujian dilakukan dengan sistem best paper, yakni jawaban langsung ditulis di lembar soal yang sudah tercetak dari pusat. Hal ini diklaim meminimalisir potensi kekeliruan distribusi soal karena setiap soal sudah teridentifikasi atas nama dan ruangan peserta.
Selama pelaksanaan, pengawasan dilakukan dengan sangat ketat. Mahasiswa wajib menandatangani Lembar Jawaban Ujian (LJU) dan tidak diperbolehkan keluar ruangan sebelum minimal 45 menit.
Tak hanya sebagai kegiatan akademik, ujian ini juga menjadi ajang promosi dan pengenalan UT kepada lingkungan sekolah. Yayat berharap keberadaan UT bisa menjadi pilihan pendidikan tinggi yang terjangkau dan fleksibel, terutama bagi lulusan SMA yang belum punya akses ke kampus konvensional.
“Dengan hanya delapan kali tatap muka per semester, UT sangat cocok bagi pekerja maupun warga daerah yang ingin melanjutkan pendidikan tanpa meninggalkan pekerjaan,” imbuh Yayat.
Dukungan juga datang dari PJTU lain, Eris Harisman, yang menyampaikan pesan motivatif kepada seluruh mahasiswa. “Tanamkan keyakinan bahwa sukses itu dimulai dari komitmen. Lulus tepat waktu dan punya IPK bagus adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap masa depan,” ucapnya.
Selain membentuk kebiasaan akademik yang disiplin, sistem ujian tatap muka juga menanamkan nilai tanggung jawab pribadi di tengah fleksibilitas pembelajaran jarak jauh. Ini sekaligus menunjukkan bahwa UT tak hanya memberikan kemudahan akses, tetapi juga menegakkan standar kualitas.
Dengan pelaksanaan yang tertib dan penuh pengawasan, ujian tatap muka UT di Tasikmalaya menunjukkan bahwa sistem pendidikan terbuka tetap mampu menjaga integritas akademik.
Mahasiswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi evaluasi, karena semua proses dilakukan dengan adil dan profesional.