Malam penuh kemuliaan itu datang setelah sebulan berpuasa, bermunajat, dan memperbaiki diri. Malam Idulfitri bukan sekadar penanda berakhirnya Ramadhan, tapi juga kesempatan emas untuk meraih ampunan dan keberkahan.
Para ulama sepakat, malam 1 Syawal adalah momen istimewa. Karena itu, sejumlah amalan sunnah sangat menganjurkan untuk melakukan pada malam ini guna menyempurnakan kebahagiaan dengan ketakwaan.
1. Menghidupkan malam dengan ibadah
Rasulullah SAW bersabda:
“مَنْ أَحْيَا لَيْلَتَيِ الْعِيدَيْنِ مُحْتَسِبًا لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ”
“Barang siapa menghidupkan malam dua hari raya dengan harap pahala, hatinya takkan mati saat hati lain mati.”
(HR. Ibnu Majah, no. 1782 – hasan)
Shalat malam, dzikir, tilawah, doa, dan istighfar adalah Allah anjurkan. Semua itu menunjukkan syukur atas taufik selama Ramadhan.
2. Memperbanyak takbir
Mulainya takbir adalah sejak matahari terbenam malam Idulfitri hingga imam naik mimbar esok paginya.
Firman Allah Ta’ala:
“وَلِتُكْمِلُوا ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ”
“Dan sempurnakanlah bilangan puasa dan agungkanlah Allah atas petunjuk-Nya agar kamu bersyukur.”
(QS. Al-Baqarah: 185)
Lafaz takbir yang umum :
“اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ”
3. Bersedekah dan membantu yang membutuhkan
Selain zakat fitrah yang wajib, sangat dianjurkan menyantuni fakir miskin sebagai wujud syukur dan berbagi kebahagiaan. Amalan ini juga memperkuat rasa kepedulian sosial.
4. Mandi sunnah sebelum Shalat Id
Meski dilakukan pagi hari, banyak sahabat menyiapkannya sejak malam.
Imam Malik meriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma selalu mandi sebelum keluar untuk shalat Id. (Al-Muwaththa’: 428)
5. Memakai pakaian terbaik
Termasuk sunnah Nabi SAW menunjukkan keceriaan dan menghormati hari besar Islam.
“كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَلْبَسُ أَجْمَلَ مَا يَجِدُ فِي الْعِيدَيْنِ”
“Nabi SAW biasa memakai pakaian terbaik yang dimilikinya saat hari raya.”
(HR. Al-Baihaqi, no. 6297 – hasan)
6. Bergembira dan menjalin silaturahmi
Selanjutnya, malam ini juga jadi waktu yang tepat untuk saling memaafkan, mempererat hubungan, dan menyambut hari besar dengan hati lapang dan penuh cinta.
Malam Idulfitri sejatinya bukan sekadar awal hari raya, tapi awal baru bagi hati yang bersih. Selanjutnya, isilah dengan ibadah, syukur, dan kepedulian, agar kemenangan kita bukan hanya lahir, tetapi juga batin.