Samarinda – Kalimantan Timur, sebuah provinsi di Indonesia, memiliki potensi besar dalam pengembangan budidaya udang, diperkuat oleh kondisi alam yang mendukung, seperti wilayah pesisir yang luas dan ketersediaan air payau yang melimpah.
Menurut data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur, produksi udang di provinsi tersebut pada tahun 2022 mencapai 120.000 ton, mengalami peningkatan sebesar 10% dibandingkan dengan produksi pada tahun 2021.
Udang vaname mendominasi produksi udang di Kalimantan Timur, menyumbang sekitar 90% dari total produksi udang di wilayah tersebut.
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan produksi udang di Kalimantan Timur adalah pembinaan UMKM benur yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur. Pembinaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas benih udang yang dihasilkan oleh UMKM.
Encik Wardana, Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, mengapresiasi pembinaan UMKM benur tersebut. Menurutnya, pembinaan tersebut telah berkontribusi terhadap peningkatan produksi udang di Kalimantan Timur.
“Pembinaan UMKM benur dari 30 warga saat ini kami apresiasi karena berkontribusi untuk budidaya udang di Kaltim,” ungkap Encik Wardana usai kunjungan kerja Komisi II DPRD Kaltim ke Kantor UPTD Balai Benih Sentral Air Payau dan Air Laut Manggar, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur, Senin (13/11/2023).
Encik Wardana mengatakan, pembinaan UMKM benur tersebut telah berjalan sejak tahun 2022. Pada tahun ini, jumlah warga yang dibina meningkat menjadi 30 orang.
“Harapannya bisa meningkat minimal 100 warga binaan pada tahun 2024,” ujar Encik Wardana.
Politisi PKS ini menambahkan, DPRD Kalimantan Timur siap mendukung upaya-upaya peningkatan produksi udang di Kalimantan Timur, baik itu berupa anggaran maupun lainnya.
“Kami siap support baik itu berupa anggaran dan lainnya,” kata Encik Wardana.
Encik Wardana juga menekankan pentingnya pengelolaan budidaya udang yang berkelanjutan. Menurutnya, pengelolaan tersebut perlu didukung oleh riset yang berkala.
“Pengelolaannya tentu butuh riset yang berkala baik itu riset mandiri, riset bersama badan/dinas terkait maupun riset lokal bersama perguruan tinggi yang berkonsentrasi di bidang perikanan untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul,” ujar Encik Wardana.
Peningkatan produksi udang di Kalimantan Timur merupakan hal yang positif. Namun, hal tersebut juga perlu diimbangi dengan pengelolaan yang berkelanjutan. Pengelolaan budidaya udang yang berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara seperti penggunaan benih udang yang berkualitas,
“Penerapan teknologi budidaya yang tepat. Pemantauan dan pengendalian hama dan penyakit dan pengelolaan limbah budidaya yang ramah lingkungan,” tutupnya.
Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, budidaya udang di Kalimantan Timur dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.

