Wafatnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz dikelilingi oleh dugaan konspirasi pembunuhan, yang timbul dari keraguan di kalangan orang-orang terdekat di lingkaran pemerintahannya.
Ada kecurigaan terhadap individu yang terduga bersekongkol untuk menentang dan merencanakan pembunuhan terhadap khalifah.
Keraguan ini muncul sebagai hasil dari tata kelola pemerintahan Umar bin Abdul Aziz yang berfokus pada prinsip keadilan, yang menyebabkan kekhawatiran di kalangan orang-orang berkecukupan pada masa itu.
Orang Berharta Tidak Senang dengan Umar
Abdul Sattar Al Sheikh, dalam ‘Umar bin Abdul Aziz: Khamisi Al Khulafa Al Rasyidin’, menjelaskan, orang-orang yang berharta itu tidak senang dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz karena harta mereka telah terkena pajaknya.
Karena dugaan itu, orang di sekitar Khalifah menyarankan agar Umar merekrut penjaga yang akan memantau makanan untuknya. Khawatiran adanya racun dalam makanan tersebut.
Selain itu, Umar juga menerima saran agar merekrut penjaga untuk mendampinginya karena khawatir terjadi upaya pembunuhan kepadanya.
Dalam riwayat Artaat bin Al Mundzir, bahwa telah tersampaikan kepada Umar bin Abdul Aziz:
لو جُعل على طعامك أميناً لا تُغتال، وحرساً إذا صليت لا تُغتال، وتنَحَّ عن الطاعون، فقال: اللهم إن كنت تعلم أني أخاف يوماً دون يوم القيامة فلا تؤمن خوفي”
“Kalau engkau mengangkat seseorang untuk mengurus makananmu, maka engkau tidak akan terbunuh. Kalau engkau mengangkat penjaga untuk menemani engkau sholat, maka engkau tidak akan terbunuh.”
Lalu Umar berpaling, dan berkata, “Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa aku lebih menakuti hari ini daripada hari kiamat, maka jangan percaya pada ketakutanku.”
Umar Diberi Makanan Beracun
Ternyata, apa yang orang-orang di lingkaran Umar bin Abdul Aziz khawatirkan benar-benar terjadi. Ada sekelompok orang yang meminta anak laki-laki untuk memberi Umar bin Abdul Aziz makanan, hingga Umar pun memakannya. Kemudian Umar menyadari bahwa ia telah menyantap makanan yang telah mereka racuni.
Lalu Umar pun memanggil anak itu, dan berkata, “Celakalah kamu. Apa yang membuatmu memberikan racun itu kepadaku?”
Anak laki-laki itu menjawab, “Karena aku menerima 1.000 dinar, dan supaya aku ia bebaskan.”
Setelah itu, Umar membawa anak tersebut ke Baitul Maal untuk memberinya 1.000 dinar. Lalu Umar berkata lagi, “Pergilah ke tempat di mana tidak ada orang yang bisa melihatmu.”
Umar bin Abdul Aziz pun wafat karena diracuni. Ia wafat di Deir Samaan, salah satu desa di Homs. pada bulan Rajab tahun 101 Hijriah. Saat itu Umar berusia 40 tahun.