Tasikmalaya — Dalam deklarasi Sekolah Ramah Anak (SRA) di SMPN 1 Cisayong, Kamis (31/10/2024), Lina Marlina, alumni yang kini dosen di Politeknik Triguna Tasikmalaya, menyampaikan pesan inspiratif bagi warga sekolah.
Ia membuka sambutannya dengan pantun yang disambut antusias.
“Buah selasih buah pepaya, sebelum makan jangan lupa dibuka. Terima kasih bisa berjumpa, semoga kita semua bahagia,” pantunnya disambut tepuk tangan
Mengasuh Pesantren Pramuka Khalifa yang hanya satu kilometer dari SMPN 1 Cisayong, Lina merasakan ikatan kuat dengan sekolah ini. Ia menegaskan, Sekolah Ramah Anak (SRA) harus lebih dari sekadar slogan. SRA, jelasnya, adalah konsep pendidikan yang memastikan sekolah menjadi tempat aman, nyaman, dan mendukung perkembangan siswa secara utuh.
“Sekolah ini mendorong pembelajaran yang menghargai hak-hak anak dan melibatkan mereka secara aktif. Di dalam SRA, anak-anak merasa dihargai, dilindungi dari kekerasan, dan diberi ruang untuk mengembangkan potensi mereka,” ujarnya.
Menurutnya, penerapan SRA memiliki beberapa manfaat utama. Pertama, mendukung kesejahteraan psikologis dan emosional siswa. Lingkungan yang aman akan meningkatkan rasa percaya diri siswa.
“Lingkungan yang aman membuat anak-anak merasa lebih percaya diri dan berani untuk belajar serta berkembang,” tambahnya.
Lina percaya bahwa anak-anak yang merasa aman akan berprestasi lebih baik. SRA, katanya, juga harus tegas dalam mencegah perundungan atau bullying, untuk menciptakan budaya saling menghargai antara siswa, guru, dan staf sekolah.
Alumni ‘necis’ ini juga menyebut pentingnya menanamkan karakter positif seperti empati, toleransi, dan kerja sama.
“Empati dan toleransi itu penting, agar anak-anak tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat,” kata lulusan UPI Bandung yang kini pengajar di Politeknik Triguna Tasikmalaya.
Ia berharap melalui SRA, karakter positif ini tumbuh di kalangan siswa SMPN 1 Cisayong. Lina mengajak seluruh elemen sekolah untuk menghormati hak-hak anak.
SRA, menurutnya, berfokus pada hak anak atas pendidikan berkualitas, keamanan, partisipasi, dan perlindungan. Ia berharap deklarasi ini menjadi titik awal perubahan nyata di sekolah yang pernah menjadi tempatnya belajar.
Menutup sambutannya, Lina berharap agar deklarasi ini menjadi komitmen yang nyata.
“Semoga SMPN 1 Cisayong semakin maju dan menjadi sekolah yang benar-benar ramah anak,” pungkasnya penuh harapan.
Kehadiran Lina, yang kini berperan di dunia pendidikan, memberikan inspirasi bagi seluruh warga sekolah. Langkah ini diharapkan menjadi awal nyata bagi SMPN 1 Cisayong untuk mewujudkan satuan pendidikan ramah anak di Tasikmalaya.