Bontang – Tingginya angka putus sekolah di Bontang memicu keprihatinan DPRD Kalimantan Timur. Anggota DPRD, Agusriansyah Ridwan, menegaskan pentingnya kebijakan yang tepat untuk membantu anak-anak dari keluarga tidak mampu tetap bersekolah.
Menurutnya, dukungan pemerintah daerah dalam bentuk beasiswa dan fasilitas belajar merupakan solusi mendesak untuk meringankan beban ekonomi siswa. Ia juga mengungkapkan bahwa banyak siswa terpaksa putus sekolah karena keterbatasan biaya, terutama dalam memenuhi kebutuhan belajar sehari-hari.
“Ya memang harus adil pemerintah dalam soal ini. Minimal, pertama bagaimana memetakan dan memberikan beasiswa terhadap siswa-siswa yang memang tidak memiliki kemampuan secara ekonomi,” ujar Agusriansyah usai melaksanakan reses di Bontang, Minggu (3/11/2024).
Ia menambahkan, selain beasiswa, penyediaan fasilitas belajar juga penting untuk mendukung proses pendidikan siswa kurang mampu. Menurut Agusriansyah, pemerintah perlu memastikan ketersediaan sarana seperti seragam, buku, hingga perlengkapan belajar lainnya agar mereka dapat mengikuti pendidikan dengan layak.
“Saya rasa ini perlu serius untuk dipikirkan, bagaimana pemerintah bisa membantu anak-anak dengan menyiapkan kebutuhan mereka di sekolah,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, Agusriansyah berencana menggali data dari dinas terkait di provinsi guna memahami lebih dalam penyebab utama anak putus sekolah. Pendekatan ini, menurutnya, akan menjadi landasan untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif.
“Iya, nanti kita analisis, seperti yang saya katakan tadi tentu kita akan berdiskusi dengan dinas terkait. Pasti dia punya data kajian terhadap itu dan sudah punya rencana kerja untuk menyelesaikannya,” ungkapnya.
Selain itu, Agusriansyah mengingatkan pemerintah untuk berpegang pada amanat undang-undang dalam menjamin akses pendidikan dan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. “Intinya, semua anggaran untuk sektor vital ini harus dikelola daerah, disesuaikan dengan kebijakan pusat,” tegasnya.
Untuk memastikan intervensi berjalan optimal, Agusriansyah merencanakan kajian kebijakan lebih mendalam di tingkat provinsi, termasuk mengadakan diskusi ilmiah dan kebijakan bersama pemerintah kota Bontang. Hal ini diharapkan mampu menghasilkan pendekatan yang tepat sesuai regulasi guna menurunkan angka putus sekolah.
“Saya akan melakukan kajian kebijakan, baik di tingkat provinsi maupun kota, agar kita bisa melakukan diskusi-diskusi ilmiah dan kebijakan sesuai aturan regulasi,” pungkasnya.
Agusriansyah berharap, dengan adanya intervensi ini, anak-anak di Bontang bisa mengakses pendidikan tanpa terhalang kendala ekonomi. Kolaborasi lintas pemerintah daerah dinilai penting agar pendidikan dapat diakses merata oleh masyarakat.

