Samarinda – Anggota DPRD Kaltim, Sayid Muziburrahman, menyerap berbagai aspirasi warga di Jalan Teratai 2, Kelurahan Simpang Pasir. Kesempatan ini dimanfaatkan warga untuk menyampaikan langsung harapan dan keluhan mereka, mulai dari permasalahan infrastruktur hingga keterlibatan pemuda dalam politik.
Politisi dari Fraksi Golkar itu menyebut reses ini sebagai momen penting untuk menghubungkan wakil rakyat dan masyarakat secara lebih dekat. Ia bahkan menyebutnya sebagai “Jaringan Asmara” istilah yang ia pakai untuk menggambarkan keterikatan langsung antara dirinya dengan suara masyarakat.
“Reses ini saya sebut ‘Jaringan Asmara’, karena di sinilah masyarakat bisa menyampaikan harapan dan keluhan mereka yang akan saya tindaklanjuti,” jelas Sayid, belum lama ini..
Salah satu isu yang mencuat dalam pertemuan ini adalah pembinaan pemuda dalam politik. Suwarso, seorang warga RT 10, mengutarakan keprihatinannya atas rendahnya keterlibatan anak muda dalam politik lokal. Menurutnya, tanpa regenerasi, kesinambungan kepemimpinan bisa terancam di masa depan.
“Kami berharap ada program pelatihan dan pembinaan untuk mendorong pemuda lebih aktif di politik, terutama dari kalangan bawah, agar estafet kepemimpinan tidak terputus,” ujar Suwarso.
Selain itu, masalah infrastruktur juga menjadi sorotan utama warga. Suyanto dari RT 15 menyampaikan permintaan agar pemerintah turut membantu pembangunan Musala Baitul Mutaqin di lingkungannya. Sementara itu, Sukamat dari RT 09 mengeluhkan sistem drainase yang kerap tersumbat, sehingga menimbulkan genangan air ketika hujan.
“Drainase di sini sering tersumbat, membuat genangan air di beberapa titik,” keluh Sukamat.
Namun, isu paling mendesak menurut para warga adalah akses air bersih. Beberapa warga mengeluhkan sulitnya pasokan air PDAM menjangkau rumah-rumah di pelosok yang jauh dari jalan utama, memaksa mereka bergantung pada air sumur dengan kualitas buruk. Mereka berharap Sayid dapat membawa permasalahan ini ke PDAM agar bisa segera ada solusinya.
Merespons keluhan-keluhan tersebut, Sayid berkomitmen untuk memperjuangkan anggaran bagi pembangunan musala dan perbaikan drainase. Ia pun menjanjikan akan menggelar pertemuan bersama PDAM untuk menyelesaikan masalah air bersih.
“Kami akan berusaha mempercepat anggaran untuk pembangunan musala dan perbaikan drainase melalui pengajuan proposal resmi. Untuk air bersih, kami akan menindaklanjuti masalah ini dengan mengadakan rapat bersama PDAM,” katanya.
Sayid melanjutkan resesnya ke Jalan Palaran Indah, Gang Lestari 3, di mana kembali warga mengeluhkan persoalan serupa. Wiwik, warga RT 27, mengungkapkan jalan di lingkungan mereka sering kali dibangun tidak menyeluruh, meninggalkan kondisi jalan yang terputus-putus.
“Kami sudah lama menunggu kelanjutan pembangunan jalan, tapi selalu terhenti,” keluh Wiwik, menambahkan bahwa material drainase yang digunakan di kawasan tersebut sering tidak sesuai standar, membuatnya cepat rusak.
Sayid pun menanggapi hal tersebut dengan penekanan agar legalitas lahan dipersiapkan secara matang sebelum diajukan dalam penganggaran, agar tidak menimbulkan kendala di kemudian hari. Ia juga mencatat harapan warga atas ketersediaan fasilitas olahraga untuk mendukung kegiatan pemuda.
Menutup reses, Sayid menyampaikan kembali komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat secara menyeluruh.
“Semua masukan ini akan saya perjuangkan dan usahakan untuk menjadi agenda kerja ke depan,” tegasnya.
Dengan hasil reses ini, Sayid berharap mampu mewujudkan kebijakan yang lebih responsif dan meningkatkan kesejahteraan warga Kaltim melalui penanganan masalah yang lebih cepat.

