Jakarta – Profesi Business Analyst kini bak primadona di tengah arus deras transformasi digital. Tak sekadar pengumpul data, peran ini menjadi jembatan antara teknologi dan bisnis, membantu perusahaan membaca pola, memahami pelanggan, hingga merancang strategi untuk menghadapi tantangan pasar.
Business Analyst berperan penting dalam menggali informasi yang relevan dan mengubahnya menjadi wawasan bisnis mendalam. Keahlian ini mendukung pengambilan keputusan strategis untuk meningkatkan efisiensi, memprediksi tren, hingga menciptakan inovasi yang kompetitif.
“Di era digital, kebutuhan akan Business Analyst sangat tinggi. Mereka adalah kunci untuk menghadapi perubahan teknologi dan pasar yang serba cepat,” ujar seorang pakar industri yang memahami perkembangan profesi ini.
Untuk mendukung meningkatnya kebutuhan, institusi pendidikan kini menawarkan program yang mengintegrasikan teknologi dan kewirausahaan. Salah satunya adalah Cyber University, yang memiliki jurusan Digital Entrepreneur (Kewirausahaan) dengan profil lulusan Business Analyst.
Mahasiswa Cyber University ditempa selama tiga tahun di kampus, kemudian mengikuti magang satu tahun melalui Company Learning Program (CLP). Program ini memberikan pengalaman langsung di dunia kerja, menjadikan lulusan lebih siap bersaing di industri bisnis digital.
“Program ini mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia digital yang dinamis. Dengan pengalaman magang, mereka memiliki keunggulan kompetitif di dunia kerja,” ungkap perwakilan Cyber University.
Cyber University juga menawarkan Bright Scholarship, beasiswa bagi mahasiswa berprestasi untuk kuliah gratis. Pendaftaran dapat dilakukan melalui laman resmi universitas, memberikan peluang emas bagi generasi muda untuk meraih mimpi di dunia digital.
Dengan potensi karier yang menjanjikan, profesi Business Analyst menjadi pilihan strategis bagi mereka yang ingin menggabungkan teknologi, data, dan bisnis dalam satu langkah menuju masa depan yang cerah.
