Kutim – Transformasi kesehatan bukan sekadar wacana di Kutai Timur. Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Kutim berkomitmen penuh menjalankan enam pilar transformasi kesehatan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan RI.
“Kami fokus pada integrasi layanan primer seperti Puskesmas untuk memastikan kesehatan dasar terlayani dengan baik,” ungkap Kepala Dinkes Kutim, Bahrani, Selasa (26/11/2024).
Pernyataan ini menggarisbawahi langkah nyata Dinkes Kutim dalam mendukung pilar pertama, Transformasi Layanan Primer, dengan peningkatan fasilitas Puskesmas. Selain itu, rumah sakit di Kutim akan ditingkatkan guna memenuhi standar Transformasi Layanan Rujukan, khususnya di wilayah timur Indonesia.
Pandemi yang melanda memberikan pelajaran penting. “Ketahanan kesehatan nasional harus diperkuat agar kita siap menghadapi krisis kesehatan di masa depan,” katanya.
Tidak kalah penting, Dinkes Kutim telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), memenuhi pilar Transformasi Pembiayaan Kesehatan. Program ini memastikan seluruh warga Kutim terlindungi tanpa khawatir biaya pengobatan.
Dua pilar terakhir, Transformasi Digitalisasi Kesehatan dan Transformasi SDM Kesehatan, juga sedang digarap serius. Digitalisasi layanan kesehatan melibatkan teknologi canggih, seperti perangkat untuk memantau perkembangan janin.
Sementara itu, distribusi tenaga kesehatan, termasuk dokter spesialis, terus diperbaiki. Telemedicine menjadi salah satu terobosan di Kutim, memberikan kemudahan akses kesehatan untuk wilayah terpencil.
“Kami di Kutim akan terus mendukung upaya transformasi ini dengan memastikan program-program berjalan efektif dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Dinkes Kutim optimistis implementasi enam pilar ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan lokal, tetapi juga mendukung tercapainya standar kesehatan nasional. Dengan langkah-langkah konkret ini, Kutai Timur menjadi pelopor transformasi kesehatan di Indonesia Timur.

