Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Gaya Politik Kekanak-Kanakan Ala RIDO

Udex MundzirUdex Mundzir8 Desember 2024 Editorial
Gaya politik kekanak-kanakan RIDO Pilkada Jakarta
Gaya politik kekanak-kanakan RIDO Pilkada Jakarta (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Pilkada Jakarta 2024 mencatat berbagai drama politik, salah satunya aksi walk out pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dalam rapat pleno penetapan hasil Pilkada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta. Langkah ini memunculkan kesan bahwa RIDO memilih gaya politik kekanak-kanakan yang lebih banyak menciptakan polemik dibanding solusi nyata.

Dengan raihan suara sebesar 39,4%, pasangan nomor urut 1 ini terpaut jauh dari Pramono Anung-Rano Karno (Pramono-Rano) yang meraih 50,7% suara sah. Meski kekalahan sudah terlihat jelas, RIDO tetap melontarkan tuduhan pelanggaran di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) seperti di Pinang Ranti, Jakarta Timur.

Namun, tuduhan ini tidak disertai bukti konkret. Sebaliknya, mereka memilih meninggalkan forum pleno setelah menyampaikan keberatan, tanpa memberi ruang untuk diskusi atau solusi yang konstruktif.

Walk out dalam politik sering kali digunakan sebagai bentuk protes. Namun, dalam kasus ini, tindakan RIDO justru memperlihatkan ketidakmampuan menerima realitas politik. Bukannya menunjukkan sikap negarawan yang siap berkompetisi secara elegan, mereka memilih keluar dari forum resmi yang menjadi simbol demokrasi.

Sebagai pasangan yang pernah memimpin di tingkat nasional dan daerah, Ridwan Kamil dan Suswono seharusnya lebih bijak dalam merespons hasil Pilkada. Langkah walk out hanya memperkuat persepsi publik bahwa mereka tidak siap kalah, sekaligus menunjukkan gaya politik yang lebih mementingkan emosi daripada strategi.

RIDO menyebut adanya pelanggaran kode etik di TPS tertentu, rendahnya partisipasi pemilih, hingga tuduhan pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Namun, hingga kini, tidak ada bukti konkret yang mereka sampaikan kepada publik atau pihak berwenang.

KPU Jakarta, yang telah menggelar seluruh proses secara transparan, menyatakan bahwa setiap keberatan telah ditindaklanjuti di tingkat kabupaten/kota. Ketua Divisi Teknis KPU Jakarta, Dody Wijaya, menegaskan bahwa tidak ada temuan yang bisa mengubah hasil akhir Pilkada. Hal ini semakin mempertegas bahwa tuduhan RIDO lebih bersifat politis daripada substansial.

Langkah RIDO tidak hanya mencoreng proses demokrasi, tetapi juga berpotensi menciptakan polarisasi di masyarakat. Dalam situasi politik yang sudah sensitif, tindakan emosional seperti ini dapat memicu ketegangan antarpendukung.

Selain itu, gaya politik yang tidak dewasa juga menciptakan preseden buruk bagi generasi muda yang tengah belajar memahami nilai-nilai demokrasi. Jika elite politik terus memperlihatkan sikap tidak sportif, bagaimana masyarakat bisa percaya pada sistem demokrasi yang seharusnya mengutamakan keadilan dan kedewasaan politik?

Di sisi lain, pasangan Pramono-Rano, yang resmi ditetapkan sebagai pemenang dengan suara terbanyak, menghadapi tantangan besar untuk membuktikan bahwa kemenangan mereka tidak hanya simbolis. Dengan 21 janji kampanye yang mencakup berbagai bidang, mereka harus bekerja keras untuk merealisasikan harapan warga Jakarta.

Namun, beban ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pasangan terpilih. Pihak yang kalah, termasuk RIDO, juga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas politik. Mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) adalah hak mereka, tetapi tindakan itu harus didasarkan pada bukti nyata, bukan sekadar ambisi politik.

Gaya politik kekanak-kanakan yang ditunjukkan RIDO dalam Pilkada Jakarta 2024 hanya memperkuat kesan bahwa mereka lebih mengutamakan ego daripada kepentingan masyarakat. Walk out dari forum resmi dan tuduhan tanpa bukti adalah langkah mundur bagi demokrasi.

Sebaliknya, Pramono-Rano memiliki peluang besar untuk membawa Jakarta ke arah yang lebih baik. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, mereka membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk oposisi. Dalam demokrasi, perbedaan pandangan seharusnya menjadi kekuatan, bukan alasan untuk menciptakan perpecahan.

Sudah saatnya elite politik meninggalkan gaya kekanak-kanakan dan menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi teladan bagi masyarakat. Politik yang dewasa bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana menjunjung tinggi prinsip keadilan dan integritas.

Gaya Politik RIDO Pilkada Jakarta 2024 Pramono-Rano
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticlePramono-Rano Raih Suara Terbanyak, RK-Suswono Walk Out
Next Article Kamboja Tahan Imbang Malaysia di Laga Perdana Piala AFF 2024

Informasi lainnya

Waspadai, Purbaya Anak Buah Luhut

9 September 2025

Bersih-Bersih Kabinet Prabowo Dimulai

9 September 2025

Orde Baru Jauh Lebih Baik

8 September 2025

Jokowi, Mengapa Masih Ikut Campur?

4 September 2025

Mengakhiri Bayang Jokowi

4 September 2025

Selamat Tinggal Agustus Kelabu: Tinggalkan Joget-joget di Istana

1 September 2025
Paling Sering Dibaca

Tantangan Representasi atau Simbolisme?

Editorial Alfi Salamah

Menembus Gelap

Travel Udex Mundzir

Jangan Mencari Tumbal demi Kemenangan Pilkada di Sampang

Editorial Udex Mundzir

DeepSeek AI: Alternatif AI Murah dari Cina yang Saingi ChatGPT

Techno Assyifa

XL dan Smartfren Merger: Strategi Besar Telekomunikasi

Bisnis Assyifa
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.