Viral di media sosial, tarian Letkis mendadak ramai diperbincangkan setelah muncul video sekelompok pria berpakaian khas Yahudi menari berbaris sambil melompat. Banyak netizen mengira tarian ini berasal dari budaya Yahudi atau bahkan bagian dari ritual keagamaan.
Faktanya, Letkis—atau lengkapnya Letkajenkka—adalah tarian rakyat modern asal Finlandia yang populer di awal tahun 1960-an. Musik pengiringnya diciptakan oleh Rauno Lehtinen, seorang komposer asal Finlandia. Letkis merupakan adaptasi dari tarian tradisional Finlandia bernama jenkka, yang ditampilkan dengan irama cepat dan gerakan ringan berurutan.
Tarian ini biasanya dilakukan secara berbaris, saling memegang pundak atau pinggang orang di depan, lalu melompat mengikuti irama. Karena bersifat universal dan netral, Letkis cepat menyebar ke berbagai negara dan dipakai dalam berbagai acara non-agama.
Video yang sempat menimbulkan salah paham itu kemungkinan besar merekam komunitas Yahudi diaspora yang menjadikan Letkis sebagai bagian dari hiburan di pesta komunitas atau pernikahan. Hal ini lumrah terjadi dalam proses akulturasi budaya, terutama di komunitas Eropa Timur dan Amerika Utara.
Seorang peneliti budaya menjelaskan bahwa banyak komunitas diaspora mengadopsi budaya lokal tanpa mengubah nilai dasarnya. “Budaya Yahudi di luar Israel sering menggabungkan tradisi lokal sebagai bentuk interaksi sosial,” jelasnya.
Letkis memang meriah dan mudah dilakukan, sehingga cepat diterima masyarakat luas. Namun tidak ada catatan sejarah yang menyatakan bahwa tarian ini berasal dari atau terkait langsung dengan tradisi keagamaan Yahudi.