Kukar – Di tengah ramainya wisatawan yang berburu kuliner di kawasan Titik Nol Panji Tenggarong, Dinas Perhubungan (Dishub) Kutai Kartanegara (Kukar) bergerak cepat menertibkan parkir liar yang merusak kenyamanan dan keindahan ruang publik. Kawasan ikonik yang menjadi daya tarik baru warga ini mulai dipadati kendaraan yang parkir sembarangan, menyisakan ruang sempit bagi pejalan kaki.
Kasi Pengelolaan Perparkiran Dishub Kukar, Juliana, mengungkapkan bahwa kendaraan yang parkir sembarangan di jalur pedestrian membuat taman dan fasilitas umum di sekitar kawasan menjadi rusak dan tidak nyaman bagi pengunjung.
“Kendaraan yang diparkir di area Titik Nol membuat ruang publik menjadi sempit dan tidak nyaman. Untuk itu kami berusaha keras agar kawasan ini tetap steril dari kendaraan,” jelasnya saat ditemui di Tenggarong.
Namun, langkah penertiban ini tidak serta merta berjalan mulus. Sejumlah pedagang mengeluhkan jarak parkir yang terlalu jauh dari lapak dagang mereka, dan menganggap kebijakan ini bisa mengurangi jumlah pelanggan.
“Memang sulit pada awalnya, tetapi kami yakin jika masyarakat sudah terbiasa, kawasan ini akan menjadi lebih nyaman dan rapi,” imbuh Juliana.
Sebagai bentuk keseriusan dalam menjaga ketertiban, Dishub Kukar membentuk Satgas Gabungan yang terdiri dari Polres, TNI, Satpol PP, dan Dishub sendiri. Satgas ini rutin berpatroli memastikan tidak ada pelanggaran parkir di area terlarang. Alternatif parkir juga telah disiapkan, seperti di sekitar Museum Mulawarman dan Pasar Seni Tenggarong.
Juliana menegaskan bahwa sterilisasi kawasan Titik Nol dari kendaraan bertujuan menjaga estetika dan kenyamanan pengunjung, serta mengurangi kerusakan infrastruktur taman yang selama ini sering terjadi akibat parkir liar.
“Sterilisasi ini bertujuan untuk menjaga kelestarian taman dan fasilitas umum lainnya yang sering rusak akibat kendaraan yang parkir sembarangan,” tuturnya.
Sebagai langkah lanjutan, pemerintah berencana menggelar pertemuan dengan kelompok pedagang guna mencari solusi terbaik. Salah satu opsinya adalah pemberian stiker khusus parkir bagi pedagang agar tetap mendapatkan kemudahan biaya parkir di lokasi alternatif.
Dengan langkah-langkah tersebut, Dishub Kukar berharap kawasan Titik Nol tidak hanya menjadi tempat wisata kuliner, tetapi juga menjadi ruang publik yang aman, nyaman, dan tertata dengan baik untuk seluruh warga.

