Kukar – Riak air di kawasan hijau Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, menjadi saksi semangat kolaborasi dalam sebuah event mancing komunitas yang digelar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kutai Kartanegara bersama Karang Taruna Krida Mulya.
Acara yang digelar meriah, Minggu (1/6/2025) ini disambut hangat Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, yang menyebut kegiatan tersebut berdampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat.
Tri Joko menyampaikan apresiasinya kepada JMSI dan panitia atas inisiatif menyelenggarakan kegiatan tersebut di wilayahnya. Ia menilai kegiatan mancing bukan sekadar hiburan, tetapi juga momentum untuk menggeliatkan ekonomi warga dan memperkenalkan potensi alam Maluhu.
“Kami berterima kasih kepada pihak panitia dan JMSI yang sudah memberikan support terkait kegiatan ini,” ujarnya saat diwawancarai di lokasi acara.
Menurutnya, event ini membuka ruang promosi bagi UMKM lokal dan menjadi pemantik untuk mengelola potensi lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Ia juga menyatakan dukungan terhadap rencana JMSI Kaltim menjadikan kegiatan serupa sebagai agenda rutin tahunan.
“Ini luar biasa sekali bagi kami. Dampak yang kami inginkan adalah terkelolanya lahan dengan baik, UMKM kami tetap berjalan. Jadi saya apresiasi kepada kesungguhan dari pada teman-teman JMSI,” tambahnya.
Tri Joko menilai bahwa Maluhu memiliki potensi besar untuk pengembangan ekowisata karena kondisi alamnya yang masih alami dan udara yang segar. Ia bahkan menyarankan agar kegiatan outdoor lainnya seperti olahraga alam atau festival komunitas bisa dikembangkan lebih jauh.
“Potensi nuansa alamnya sangat bagus. Udaranya segar,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia berharap sinergi antara pemerintah kelurahan, komunitas, dan media tidak sebatas kegiatan seremonial, melainkan berlanjut pada program kolaboratif yang berkelanjutan.
Tri Joko juga mengungkapkan keinginannya menjadikan Kelurahan Maluhu sebagai kawasan wisata edukasi berbasis pertanian dan peternakan. Menurutnya, kekayaan sumber daya alam di wilayahnya layak dikembangkan demi mendongkrak ekonomi lokal.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Maluhu bukan hanya kawasan penyangga, tetapi bisa jadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial yang harmonis dengan alam,” pungkasnya.